Gerhana Matahari Hibrida Terjadi 20 April 2023 Jelang Idul Fitri 1444 H, Ini Proses Terjadi dan Dampaknya

- 8 April 2023, 05:00 WIB
Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada 20 April 2023 jelang Idul Fitri 1444 H. Simak proses terjadi dan dampak yang diakibatkan fenomena astronomi langka ini.
Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada 20 April 2023 jelang Idul Fitri 1444 H. Simak proses terjadi dan dampak yang diakibatkan fenomena astronomi langka ini. /bmkg.go.id/

Inilah yang membuat peristiwa Gerhana Matahari Hibrid terdiri dari dua tipe gerhana, yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.

Baca Juga: Tanggal Merah dan Cuti Bersama April 2023 Edisi Revisi SKB 3 Menteri, Ini Jadwal Libur Idul Fitri Terbaru

Gerhana Matahari Hibrida bisa disaksikan di beberapa wilayah yaitu Pulau Kisar, Pulau Maopora, Pulau Damar, Pulau Watubela, Kampung Antalisa (Fakfak), Randepandai, Roswar, Pulau Num, Wooi, Serui, dan Biak Kota.

Wilayah Indonesia yang akan mengalami fenomena astronomi langka Gerhana Matahari Hibrida secara total (GMT) adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Gerhana Matahari Hibrida ini akan berlangsung selama 3 jam 5 menit mulai dari durasi kontak awal hingga akhir jika diamati dari Biak, dengan durasi fase tertutup total 58 detik.

Sedangkan jika diamati dari Jakarta, durasi dari kontak awal hingga akhir adalah 2 jam 37 menit. Namun persentase tertutupnya matahari hanya sebesar 39%.

Prediksi penampakan GMT 2023 ini akan terjadi pada pukul 12.20 WIT atau 10.20 WIB dan puncaknya ada pada pukul 13.57 WIT atau 11.57 WIB.

Baca Juga: 10 Ide Kegiatan Hari Kartini 2023 di Sekolah, Kota, Desa, Meriahkan dengan Bagikan Twibbon Keren Hari Kartini

Dampak Gerhana Matahari Hibrida

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: bmkg.go.id brin.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah