SEPUTARLAMPUNG.COM - Masa pubertas atau dalam Islam disebut juga dengan akil baligh merupakan salah satu fase penting dalam kehidupan anak.
Akil Baligh adalah tanda seorang anak telah menuju kedewasaan dan mengalami berbagai perubahan fisik dan emosional.
Apa saja ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan? Apa saja yang perlu lebih diperhatikan dan diwaspadai orang tua saat anak-anak mulai memasuki masa pubertas?
Salah satu fase penting yang akan dialami anak-anak saat akan memasuki usia remaja adalah masu pubertas atau masa puber.
Ada sejumlah ciri, gejala atau tanda yang dialami oleh anak-anak yang jika tidak diketahui sejak awal, bisa membuat mereka khawatir.
Dengan mengetahui apa saja tanda pubertas yang biasa terjadi, anak-anak akan lebih siap menyambut fase ini.
Baca Juga: DOWNLOAD Buku Tematik Siswa dan Guru Tema 5 Kelas 2 SD/MI berjudul 'Pengalamanku' K13 Edisi 2017
Tak hanya perlu disampaikan oleh orang tua dan keluarga, masalah pubertas ini juga menjadi materi pelajaran di sekolah. Salah satunya dipelajari oleh siswa kelas 6 pada tema 6 Buku Tematik Kemendikbud.
Berikut sejumlah ciri-ciri pubertas pada anak-anak baik laki-laki dan perempuan yang berhasil dihimpun Seputar Lampung dari berbagai sumber:
Ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki:
- Jakun mulai tumbuh
- Badan bertambah tinggi
- Bahu bertambah lebar dan bidang
- Suara jadi berat
- Mulai tumbuh rambut di sejumlah area tubuh
- Wajah mulai berjerawat
- Ukuran testis bertambah besar
- Mengalami mimpi basah
Ciri-ciri pubertas pada anak perempuan:
- Payudara mulai membesar
- Pinggul membesar
- Rambut halus mulai tumbuh di beberapa bagian tubuh
- Wajah mulai berjerawat
- Keluar cairan di vagina
- Mengalami haid
Berikut sejumlah sikap yang harus orang tua berikan kepada anak di masa pubertas, agar anak-anak tidak terlalu khawatir dengan berbagai perubahan yang dialaminya:
- Orang tua tidak perlu panik saat mendapati tanda-tanda pubertas pada anak.
- Lakukan hal yang membuat anak nyaman,misalnya denagn banyak mengajak mereka bicara dari hati ke hati atau melakukan aktivitas kegemaran anak
- Ajak anak untuk bercerita hal apa yang berbeda dalam diri anak. Misalnya perilaku, kesukaan, atau masalah pribadi dengan teman-teman dan masalah lainnya.
- Apabila menemukan keanehan pada anak misalnya pada laki-laki melakukan mimpi basah atau pada wanita menstruasi, sikapi dengan lembut agar mereka mau bicara terbuka.
Saat anak mulai memasuki pubertas, salah satu hal yang perlu diwaspadai orang tuanya adalah kemungkinan anak terpapar pornografi.
Dengan akses terhadap gadget yang semakin besar, masalah pornografi juga semakin mudah diakses oleh anak.
Agar tidak kecolongan, orang tua perlu harus tahu tingkat kecanduan pornografi yang dikemukakan oleh ahli seperti yang dipaparkan Skinner (2005) berikut ini tentang tujuh level kecanduan pornografi:
Level 1 : melihat pornografi sekali atau dua kali setahun, paparan sangat terbatas
Level 2 : beberapa kali setiap tahun tetapi tidak lebih dari enam kali, fantasi sangat minimal
Level 3 : mulai muncul tanda kecanduan, sebulan sekali, mencoba menahan diri
Level 4 : mempengaruhi fokus untuk tugas sehari-hari, beberapa kali dalam sebulan
Level 5 : Setiap minggu, berusaha keras untuk berhenti, namun mulai mengalami gejala withdrawal (menarik diri dari masyarakat)
Level 6 : Setiap hari memikirkan pornografi, menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan
Level 7 : perasaan ketidakberdayaan dan keputusasaan bila tidak melihat pornografi, konsekuensi negatif.***