Lagi, 17 Orang Meninggal di Gaza Selatan Palestina Akibat Serangan Udara Penjajah Israel

- 6 Maret 2024, 08:10 WIB
Ilustrasi warga palestina./ig @pymmontreal
Ilustrasi warga palestina./ig @pymmontreal /

Baca Juga: Starbucks dan H&M Hentikan Operasi di Maroko, Dampak Boikot Akibat Aksi Israel?

Kelompok-kelompok pemberi bantuan mengatakan pengiriman bantuan melalui udara adalah tindakan terakhir yang mahal dan tidak dapat menggantikan pengiriman melalui darat.

Mereka menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dan agar Israel membuka penyeberangan ke Gaza utara.

Hingga 300.000 warga Palestina diyakini masih tinggal di Gaza utara, target pertama serangan Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Penjajah Israel mencoba 'mengusir' penduduk dengan memerintahkan evakuasi.

Banyak di antara mereka yang kini bertahan hidup dengan memakan pakan ternak dan mencari makan di bangunan-bangunan yang telah dibongkar. PBB mengatakan seperempat dari 2,3 juta penduduk Gaza menderita kelaparan.

Meski penjajah Israel mengatakan tidak membatasi jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Namun kejadian di bundaran Nabulsi di bagian barat Kota Gaza yang menewaskan ratusan orang saat mengambil bantuan membuktikan sebaliknya.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang Menjadi Serangan Pemboman Israel

Distribusi bantuan sangat terhambat oleh permusuhan yang terus berlanjut, sulitnya berkoordinasi dengan militer penjajah Israel dan rusaknya keamanan setelah serangan udara Israel mengusir pasukan polisi yang dikelola Hamas dari jalanan.

UNICEF mengatakan sedikitnya 10 anak meninggal di Gaza utara karena kekurangan gizi dan dehidrasi

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: EuroNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x