Padahal disebutkan sebelumnya jika masker N95 dirancang khusus untuk menyaring 95% partikel aerosol di udara maupun tetesan air.
Doctor of Medicine/MD dan CEO ECRI, Marcus Schabacker, mengatakan Di bawah epidemi yang parah, rumah sakit Amerika telah membeli ratusan ribu masker buatan China dalam enam bulan terakhir.
Baca Juga: Wow, Pajero Sport Dakar Ultimate 4X2 A/T Cuma Rp290 Jutaan Saja Jika Pajak Mobil Baru 0 Persen!
Mereka menemukan banyak dari ini Masker semacam ini tidak aman dan efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19.
“Kami menyarankan staf medis untuk melakukan lebih banyak penyelidikan sebelum membeli masker non-buatan AS atau bersertifikat, dan kami juga dapat membantu mereka jika diperlukan,” ujarnya.
ECRI mengatakan, karena kekurangan alat pelindung diri (APD) pada awal pandemi, staf medis AS terpaksa beralih ke masker N95 buatan Tiongkok.
Meskipun produksi alat pelindung diri di AS telah meningkat dengan dukungan pihak berwenang.
Namun demikian, pasokannya masih terbatas, sehingga pemasok terus membeli masker KN95 impor yang tidak memenuhi standar AS.*** (Ines Dewi/Zona Jakarta)