Waspada! WHO Peringatkan Kematian Akibat Covid-19 Bisa Capai 2 Juta Orang

- 26 September 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi Virus Covid-19.*
Ilustrasi Virus Covid-19.* /Pikiran-rakyat.com

SEPUTAR LAMPUNG – Hari-hari terakhir, angka pertambahan pasien baru positif Covid-19 di tanah air semakin mendekati angka lima ribu.

Begitu pula dengan angka kematian yang menunjukkan tren kenaikan. Tren yang sama juga terjadi di banyak negara.

Vaksin yang belum juga tersedia, sikap masyarakat yang mulai abai karena mungkin mulai bosan dan putus asa, membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat prediksi yang cukup menakutkan.

Baca Juga: Selagi Vaksin Covid-19 Belum Tersedia, Bentengi Imun Keluarga dengan Aneka Superfood Ini Yuk Bunda!

Sebagaimana diberitakan oleh Galamedia.com dalam artikel berjudul "WHO: 2 Juta Orang Bakal Meninggal Sebelum Vaksin Corona Digunakan", WHO memprediksi dampak buruk dari belum digunakannya vaksin Covid-19.

Sebanyak 2 juta orang di dunia, disebut WHO akan sangat mungkin meninggal dunia.

Belum digunakannya vaksin secara efektif dan meluas, akan memberi pengaruh besar. Mike Ryan, kepala kedaruratan WHO, mengatakan jumlah tersebut dapat menembus angka yang lebih tinggi tanpa aksi internasional yang terkoordinasi.

Berdasarkan angka yang dihimpun Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat, jumlah kematian akibat Covid-19 per Sabtu 26September 2020 mencapai 985.748 orang.

Adapun jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga Jumat, 25 September 2020 telah mencapai 10.218 orang. Jumlah ini tercapai sembilan bulan setelah wabah bermula di Wuhan, China.

Baca Juga: Mudah Marah dan Sering Mengantuk? Jangan Abaikan, Bisa Jadi Itu Tanda Tubuh Butuh Detoks

Mike Ryan mendesak masyarakat Eropa merenungkan apakah mereka telah menempuh langkah-langkah yang cukup untuk menghindari karantina wilayah atau lockdown.

Dia mempertanyakah apakah semua opsi telah diterapkan, seperti melakukan tes dan melacak kontak, karantina, isolasi, penjarakan sosial, memakai masker, serta mencuci tangan.

Sebelumnya, dilansir BBC, pemerintah ibu kota Spanyol, Madrid, menerapkan pembatasan ketat di delapan distrik yang berdampak pada satu juta penduduk.

Di Prancis, para pekerja bar dan restoran di Kota Marseille memprotes penutupan tempat kerja mereka yang mulai berlangsung pada Sabtu, 26 September 2020.

Sementara di Inggris, pembatasan sosial yang ketat diumumkan di beberapa daerah seiring dengan pertambahan angka kasus positif Covid-19.***(Lucky M. Lukman/Galamedia)




Editor: Ririn Handayani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah