PM Inggris Liz Truss Mundur padahal Baru Menjabat 6 Minggu, Ini Alasan dan Reaksi Pemimpin Dunia

- 21 Oktober 2022, 10:00 WIB
PM Inggris Liz Truss mundur usai menjabat selama 6 minggu karena dianggap gagal dalam perekonomian Inggris
PM Inggris Liz Truss mundur usai menjabat selama 6 minggu karena dianggap gagal dalam perekonomian Inggris //Instagram/@elizabeth.truss.mp

SEPUTARLAMPUNG.COM – Perdana Menteri atau PM Inggris Liz Trus umumkan mundur dari jabatannya pada 20 Oktober 2022 di Downing Street, London, Inggris. Pengumuman ini muncul setelah ia menjabat posisi tersebut selama 6 minggu.

Mundurnya pernyataan PM Inggris Liz Truss sontak mengundang berbagai reaksi dari beberapa pemimpin dunia, lantaran ia hanya menjadi pejabat Inggris selama enam minggu sejak dirinya diangkat.

Mundurnya Liz Truss ini membuatnya jadi pemecah rekor terbaru sebagai PM Inggris dengan jabatan paling singkat, yakni 6 minggu.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru Oktober 2022 di RANS Entertainment sebagai Asisten Raffi Ahmad, Dibutuhkan Segera!

Liz Truss mundur dari jabatannya sebagai PM Inggris karena adanya dorongan dan gejolak di Partai Konservatif.

Saat baru dilantik, Liz Truss sempat membuat kebijakan yang dinilai kontroversi terkait pemangkasan pajak.

Pemotongan pajak yang dibuat Liz Truss pada akhirnya menyebabkan pasar keuangan lesu selama berminggu-minggu.

“Saya tidak bisa menyampaikan mandat yang membuat saya terpilih,” katanya, sehari setelah berjanji untuk tetap menjabat sebagai “pejuang bukan orang yang mudah menyerah.”

Baca Juga: Jadwal dan Tanggal Cair BPUM 2022 Bisa Dilihat di Link Ini, Berikut Kriteria, Syarat, dan Cara Daftar BLT UMKM

Awalnya Liz Truss berkomitmen untuk tetap menjabat dan terus berjuang memulihkan ekonomi Inggris yang tengah terpuruk.

Namun, tekadnya runtuh setelah menteri seniornya mengundurkan diri dan pemungutan suara House of Commons menjadi kacau ketika anggota partai memintanya untuk mundur.

“Namun saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menyampaikan mandat di mana saya dipilih oleh Partai Konservatif. Karena itu saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberi tahu dia bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif,” kata Liz Truss, seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Ini Daftar Obat Sirup yang Resmi Ditarik BPOM, Ada Kandungan Etilen Glikol, Diduga jadi Penyebab Gagal Ginjal

“Pagi ini saya bertemu dengan ketua Komite 1922, Sir Graham Brady. Kami telah sepakat bahwa akan ada pemilihan kepemimpinan yang akan diselesaikan dalam minggu depan. Ini akan memastikan bahwa kami tetap berada di jalur untuk mewujudkan rencana fiskal kami dan menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional negara kami,” lanjutnya.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa AS dan Inggris adalah sekutu yang kuat dan abadi. Ia mengatakan aka tetap melanjutkan kerjasama meski kini ekonomi Inggris tengah bergejolak.

"Saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Liz Truss atas kerja samanya dalam berbagai masalah, termasuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perangnya melawan Ukraina," kata Biden.

 

Baca Juga: Baru 43 Hari Menjabat, Mendagri Inggris Suella Braverman Putuskan Mengundurkan Diri Gara-gara Hal Sepele Ini

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan kesedihannya setelah mendengar pengunduran diri Liz Truss.

"Kami ingin, di atas segalanya, stabilitas... Secara pribadi, saya selalu sedih melihat seorang rekan pergi," kata Macron.

PM Belanda Mark Rutte menyatakan kecewa atas mundurnya Liz Truss. Namun, ia juga menegaskan akan tetap bekerja sama dengan siapa pun PM Inggris selanjutnya.

"Saya memiliki hubungan yang baik dengannya, jadi secara pribadi saya kesal padanya (karena mundur). Kami banyak memiliki pandangan yang sama dan saya menanti untuk bekerja dengan siapa pun yang akan menjadi rekan saya berikutnya," ucap Rutte.

Baca Juga: Rekrut Mata-Mata Lokal, Badan Intelijen Israel Mossad Diduga Terlibat Penculikan Warga Palestina di Malaysia

Berbeda dengan reaksi pemimpin dunia lainnya, Rusia justru menanggapi kabar mundurnya Liz Trus dengan sinis.

Rusia menyebut Inggris belum pernah mengalami aib seperti ini dan menganggap Liz Truss sebagai perdana menteri yang memalukan.

Hal ini berhubungan dengan kesalahannya yang menganggap dua wilayah Rusia sebagai bagian dari Ukraina dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Februari lalu.

Liz Truss masih akan menjabat sebagai PM Inggris hingga ada ketua baru Partai Konservatif yang akan menggantikan posisinya, di mana pemilihan akan dilakukan seminggu kemudian.***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah