Nyatakan Perang Melawan Kekeringan, Pemerintah Korut Kirim Pekerja Kantoran dan Buruh Bantu Petani di Lapangan

- 4 Mei 2022, 20:20 WIB
Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan. /Pixabay/Marion

SEPUTARLAMPUNG.COM - Korea Utara sejak cukup lama dikabarkan menghadapi krisis pangan yang cukup serius.

Salah satu pemicu utama yang terbaru adalah kekeringan yang melanda negeri tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Jika tidak ada antisipasi, kekeringan bisa membuat persoalan krisis pangan di negara tersebut akan bertambah serius.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintahan Kim Jong Un menerjunkan pekerja kantoran dan juga buruh untuk membantu petani secara langsung di lapangan.

Baca Juga: Mengenal Dipterokarpa, Pohon di Pulau Kalimantan yang Disebut Peneliti Dunia Telah Berusia Empat Juta Tahun

Pekerja kantoran dan buruh pabrik di Korea Utara dikirim ke daerah pertanian di seluruh negeri untuk bergabung dalam perang melawan kekeringan.

Media pemerintah melaporkan pada Rabu, 4 Mei 2022, di tengah kekhawatiran atas kekurangan pangan yang berkepanjangan.

Presiden Korea Utara, Kim Jong Un telah menyerukan langkah-langkah untuk memperbaiki situasi makanan yang tegang yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan topan, meskipun ada sedikit perbaikan awal tahun lalu.

Kekeringan dan banjir telah lama menimbulkan ancaman musiman bagi Korea Utara, yang tidak memiliki sistem irigasi dan infrastruktur lainnya.

Selain itu, bahaya alam yang serius dapat melumpuhkan ekonomi tertutup yang sudah terhuyung-huyung dari sanksi internasional dan hampir menghentikan perdagangan.

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat 6 Mei 2022, Tema Edisi Idul Fitri: Kewajban Seorang Muslim Terhadap Tetangga

Surat kabar Rodong Sinmun Korea Utara mengatakan pejabat pemerintah serta pekerja perusahaan dan pabrik bergandengan tangan dengan petani di seluruh negeri dalam mendistribusikan peralatan pompa dan mengembangkan sumber daya air di daerah rawan kekeringan.

Meski hal itu tidak mengatasi kerusakan sejauh ini, tetapi upaya-upaya tersebut dilakukan bertujuan untuk melawan kekeringan yang sedang berlangsung dan bersiap untuk kekeringan yang akan datang.

"Upaya sistematis dan agresif sedang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik dan memobilisasi semua kemampuan yang tersedia untuk mencegah kerusakan tanaman dari kekeringan sebelumnya," kata surat kabar tersebut.

Otoritas cuaca Korea Utara pada hari Selasa, 3 Mei 2022 memperingatkan cuaca kering yang berkepanjangan di seluruh negeri hingga awal pekan depan.

Badan cuaca mengatakan pekan lalu bahwa suhu rata-rata untuk bulan April adalah 2,3 derajat Celcius (36,1 derajat Fahrenheit) lebih tinggi dari biasanya, dengan hanya 44 persen dari curah hujan rata-rata secara nasional.

Baca Juga: PENTING! Segera Aktivasi Rekening sebelum 30 Juni agar PIP 2022 Tidak Hangus, Cek Sisa Kuota Penerima di Sini

Di Anju dan Kaechon, bagian utara ibu kota Pyongyang, orang-orang membuat kolam, serta menambahkan pupuk dan penambah pertumbuhan ke tanaman.

Selain itu, mereka juga mengirim traktor, truk, dan pembudidaya untuk membawa air ke pertanian.

Pengiriman lain mengatakan unit tenaga kerja muda, yang disebut dolgyeokdae atau brigade pemuda yang biasanya dimobilisasi dalam proyek-proyek infrastruktur utama, baru-baru ini membangun saluran air di kota pelabuhan timur Hamhung sebagai bagian dari upaya untuk memodernisasi dan memperluas fasilitas irigasi.

Pada bulan Maret 2022, PBB mendesak Pyongyang untuk membuka kembali perbatasannya untuk membantu pekerja dan impor makanan.

Mereka mengatakan isolasi yang semakin dalam mungkin telah membuat banyak orang menghadapi kelaparan.

Meski Korea Utara belum secara resmi mengkonfirmasi kasus Covid-19, mereka telah menutup perbatasan dan pembatasan perjalanan, sebelum secara singkat melanjutkan perdagangan dengan China awal tahun 2022 ini.

Program Pangan Dunia memperkirakan bahwa bahkan sebelum pandemi melanda, 11 juta, atau lebih dari 40 persen populasi, kekurangan gizi dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Pemimpin Kim Jong Un pun telah berjanji untuk meningkatkan standar hidup dengan proyek-proyek konstruksi besar dan pembangunan pedesaan, serta telah mengadakan aliran tampilan sipil dan militer tahun ini.

Baca Juga: SMAN 1 Salatiga Urutan Pertama, Simak SMA Negeri Terbaik Lainnya di Kota Salatiga dan Temanggung Jawa Tengah

Dia meluncurkan ribuan apartemen baru di Pyongyang bulan lalu, dan media pemerintah melaporkan bahwa beberapa daerah pertanian berusaha meningkatkan hasil panen dengan menggunakan "pupuk kandang buatan sendiri", meningkatkan traktor, dan mengadopsi metode baru untuk memelihara beras.

Pihak berwenang juga telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi negara dari banjir dan kekeringan, termasuk mengerahkan lebih banyak pompa.

Banyak dari upaya ini bergantung pada mobilisasi massa buruh karena kurangnya alat berat dan persediaan.

"Dalam perspektif jangka pendek, proyek-proyek ini mungkin efektif, tetapi tidak berkelanjutan untuk perspektif jangka menengah hingga panjang," tutur kata Lee Jongkyu, seorang rekan senior di Korea Development Institute di Seoul, dikutip dari Reuters.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Korea Utara Dilanda Kekeringan dan Kekurangan Pangan, Pekerja Kantoran dan Buruh Diterjunkan Bantu Petani".***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah