SEPUTRLAMPUNG.COM - Perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) memasuki babak baru.
AS memberikan sanksi kepada 12 perusahaan dari China karena dianggap mencoba mendapatkan barang-barang asal AS untuk mendukung aplikasi militer China.
Atas tindakan negeri Paman Sam tersebut Pemerintah China melancarkan protes dan berjanji akan membalas.
Baca Juga: Contoh Lagu Nasional dengan Tangga Nada Minor: Syukur dan Trima Kasihku
Sanksi yang didapatkan 12 perusahaan China tersebut mendapatkan protes dari Kementerian Perdagangan China (Mofcom) dan mengajukan keberatan kepada AS yang memasukkan perusahaan asal Negeri Tirai Bambu itu ke daftar hitam.
Juru bicara Mofcom, Shu Jueting berujar jika tindakan AS kepada China terlalu berlebihan.
"Pemerintah AS telah berlebihan dalam menerapkan konsep keamanan nasional dengan menjatuhkan sanksi secara sewenang-wenang. Tindakan tersebut sangat tidak berdasar dan porsedurnya tidak jelas," kata Shu Jueting.
China mengklaim jika daftar sanksi terbaru yang dikeluarkan Departemen Perdagangan AS dianggap tidak selaras dengan konsensus yang telah disepakati kedua negara.