“Dengan kecepatan ini, kita bisa mengisolasi mereka yang diduga terinfeksi, dari mereka yang bebas virus,” ujar Thitiwat Sirprasart.
Anjing-anjing itu tidak diharuskan untuk mencium manusia secara langsung, tetapi mengendus melalui sampel keringat mereka.
Sampel keringat tersebut dikumpulkan dari manusia, dan disimpan dalam wadah logam kecil untuk diperiksa anjing satu per satu.
Apabila infeksi diduga ditemukan, anjing itu akan berhenti dan mengarahkan hidungnya ke sampel tersebut.
“Aroma khas adalah apa yang akan muncul setelah ada infeksi. Berbagai jenis virus akan menghasilkan berbagai jenis aroma,” kata Pattama Torvorapanit yang juga rekan peneliti.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel "Buat Terobosan Baru, Thailand Gunakan Anjing untuk Deteksi Covid-19", Direktur proyek itu berharap anjing akan digunakan di bandara atau dermaga kapal, dan menuturkan bahwa mereka lebih efektif daripada pemeriksaan suhu.