PM India Tetap Kampanye di Tengah Badai Covid-19, Pendukung Modi: Dia Harus Menghentikan Omong Kosongnya

- 1 Mei 2021, 06:27 WIB
Perdana Menteri India Narendra Modi.
Perdana Menteri India Narendra Modi. /Reuters/

PIKIRAN RAKYAT - Gelombang dahsyat Covid-19 menerpa India. Ratusan ribu jiwa meninggal dunia dalam beberapa hari terakhir, dan rumah sakit pun kewalahan menerima pasien yang membeludak.

Persediaan tabung oksigen semakin menipis dan tidak mampu mencukupi permintaan yang ada. Krematorium pun kewalahan untuk menangani jasad pasien virus corona.

Di tengah tsunami Covid-19 yang menimpa India ini, Perdana Menteri India Narendra Modi justru terlihat santai dan bahkan sempat menggelar kampanye pemilu perdana menteri di Asansol, Bengal Barat, India pada Sabtu 24 April 2021.

Baca Juga: Catat! Jadwal Terbaru BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 Cair: Lengkap Cara Mudah Cek Status Penerima Lewat HP

Banyaknya jumlah orang yang meninggal tidak menggoyahkan hati Modi untuk tetap menciptakan kerumunan massa yang berpotensi menambah jumlah penderita Covid-19.

Dalam cuitannya di Twitter, Modi dengan bangganya membagikan potret kerumunan massa yang turun menyambutnya saat kampanye dengan kutipan, "Saya tak pernah melihat kerumunan sebesar ini."

Namun satu hal yang mungkin tidak Modi sadari, warga India diam-diam menyimpan kemarahan dan menyalahkannya atas bencana Covid-19 yang menimpa negara mereka.

"Di masa-masa sulit seperti ini, dia malah memperjuangkan suaranya dan bukan melawan Covid-19," kata Panchanan Maharana, aktivis msyarakat dari Odisha.

Baca Juga: Update! THR PNS 2021 dan Gaji ke-13 Cair: Catat Jadwal, Golongan Penerima dan Besaran

Panchanan dulunya merupakan pendukung PM Modi, namun kini ia berbalik karena melihat kekacauan yang ditimbulkan Perdana Menteri India itu.

"Dia gagal menyampaikan--dia seharusnya menghentikan omong kosongnya dan fokus menyelamatkan hidup dan kesejahteraan rakyat," kata dia tegas.

Kemarahan sempat menguat di Twitter, menaikkan tagar 'Hentikan orasinya, bukan oksigennya' dalam bahasa Hindi pada Minggu 25 April 2021.

Tagar ini dicuit hingga 108.000 kali, disertai sejumlah tagar lain seperti #ModiMadeDisaster (Modi Pencipta Bencana) dan #ModiResign (Modi Mundur).

Baca Juga: Penggemar K-pop Tunjuk Tangan! Berikut Daftar 8 Idol yang Punya Akun YouTube, Sudah Subscribe Belum?

Bukan cuma kurang acuh, PM Modi bahkan sempat tertangkap kamera berbicara di depan kerumunan tanpa masker.

Protes yang muncul di media sosial pun dibungkam oleh pemerintah India sendiri. Pemerintahan PM Modi berlaku otoriter dengan memblokir media sosial pekan ini.

Unggahan-unggahan kritis terhadap tindak-tanduk PM Modi dalam menangani tsunami Covid-19 dihapus oleh Twitter atas perintah pemerintah India mulai Senin 26 April 2021.

Semua konten-konten yang dinilai merusak nama baik pemerintah India, mengkritisi PM Modi dan partai nasionalis Hindu, Bharatiya Janata Party (BJP) diberantas tanpa sisa.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh seorang juru bicara Twitter. Namun, mereka hanya diminta untuk menghapus konten di wilayah India, sebagaimana dikutip dari NBC News.

Baca Juga: 10.000 Siswa di Korea Utara Menyerahkan Diri Karena Menonton K-Drama!

Tindakan penghapusan konten tetap diterima Twitter karena dinilai sebagai 'permintaan hukum yang valid'. Semuanya demi 'kesatuan dan kedaulatan India' serta menjaga ketertiban umum.

Facebook mendadak ikut memblokir unggahan yang mengandung tagar #ModiResign pada Kamis 29 April 2021.

Namun, juru bicara Facebook Andy Stone membantah kalau itu dilakukan atas perintah pemerintah India dan menyebutnya sebagai suatu 'ketidaksengajaan'.

"Kami sementara memblokir tagar ini secara tidak sengaja, bukan karena pemerintah meminta kami, dan kami telah mengembalikannya," kata dia di Twitter, Kamis 29 April 2021, dikutip dari Hindustan Times. ***

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya pernah tayang di laman pikiran-rakyat.com dengan judul “Warga India Putus Asa, PM Modi Abaikan Tsunami Covid-19 Malah Utamakan Pemilu”.

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah