SEPUTAR LAMPUNG - Indonesia berduka usai terjadi aksi pengebomam yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021.
Kejadian peledakan itu diduga merupakan aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh dua orang.
Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 10.30 WITA saat para jemaat gereja usai beribadah.
Adapun, menurut keterangan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono Argo menyebut ledakan di area Gereja Katedral Makassar itu melukai 14 orang.
Ke-14 korban tersebut merupakaan pekerja keamaan dan jemaat Geraja Katedral Makassar.
Namun, bukan cuma Indonesia yang digegerkan oleh aksi teror. Di saat yang sama Kanada juga menghadapi serangan tak terduga di sebuah perpustakaan di Vancouver.
Seorang pria melakukan teror penusukan di perpustakaan publik yang terletak di pusat pertokoan di Vancouver, Kanada, pada Sabtu 27 Maret 2021.
Akibatnya, seorang wanita tewas dan lima orang luka-luka akibat aksi teror penusukan di Vancouver, Kanada itu.
Teror penusukan di Vancouver, Kanada, terjadi pada siang hari. Penyelidik kini tengah mengambil keterangan dari saksi mata di lokasi kejadian.
Baca Juga: Contoh Materi Kultum Singkat Hari Kedua Ramadhan 1442 H/2021: 7 Manfaat Puasa Ramadhan
Beberapa saksi mata sempat merekam aksi teror penusukan di Kanada dan mengunggahnya ke media sosial.
"Kami punya enam korban yang menderita luka tusuk. Ada satu korban yang secara menyedihkan akhirnya meninggal dunia karena luka. Dia seorang perempuan," kata Sersan Frank Jang kepada CBC dikutip dari Reuters.
"Kami yakin, kami sudah menangkap satu-satunya tersangka. Tentu pertanyaan selanjutnya adalah mengapa hal ini terjadi," tutur polisi yang sedang berdiri di depan perpustakaan, lokasi teror penusukan di Kanada.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel "Saat Indonesia Diguncang Bom Makassar, Kanada Geger Aksi Teror Penusukan di Perpustakaan", tak dijelaskan secara rinci, siapa saja korban teror penusukan di Vancouver, Kanada itu.
Video yang sempat tersebar di media sosial menunjukkan, pelaku sempat berupaya melukai dirinya sendiri sebelum berhasil diringkus oleh pihak kepolisian Kanada.
Sersan Frank Jang tidak menyebutkan bagaimana kondisi tersangka aksi teror penusukan di Vancouver tersebut.
Namun, ia menyebutkan bahwa tersangka memiliki catatan kriminal.
"Hati saya bersama Vancouver Utara malam ini. Mengetahui semua warga Kanada menjaga di pikiran Anda dan berharap korban luka-luka segera sembuh," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Twitter.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran Rakyat)