SEPUTAR LAMPUNG - Kontroversi keluarnya Pangeran Harry dan Meghan Markle sebagai anggota senior Kerajaan Inggris masih jadi buah bibir hangat.
Apalagi, belum lama ini keduanya mengungkapkan 'sisi kelam' yang dialami Meghan dan Archie, putra pertama mereka, selama masih tinggal di Inggris.
Diantaranya adalah tentang kejadian antara Kate Middleton dan Meghan Markle sebelum hari pernikahan 'The Sussex' yang membuat istri Pangeran Harry itu menangis.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 1 SD Halaman 100 102-103 104-105 106-107 108-109 110 Subtema 3 PB 2 dan 3
Kemudian, terkait adanya anggota Kerajaan Inggris yang bersikap rasis dengan menanyakan seberapa gelap kulit Archie.
Belum usai kontroversi tersebut, baru-baru ini Pangeran Harry diketahui bekerja pada sebuah perusahaan berbasis sosial yang bergerak dibidang kesehatan mental.
Dikutip dari Mirror, bos baru pangeran Harry diketahui menolak memberikan besaran gaji yang diterima oleh sang Duke.
Namun, seorang pakar investasi teknologi kemudian membocorkan prediksi gaji yang diperoleh oleh pangeran Harry.
“Pekerjaan baru Pangeran Harry dengan aplikasi kesehatan mental bisa meraup Rp43 miliar setahun untuk mantan bangsawan itu,” kata seorang pakar investasi teknologi.
Pria berusia 36 tahun ini akan menjadi 'Chief Impact Officer' di aplikasi Amerika, BetterUp, yang memberikan pelatihan karyawan dan bantuan kesehatan mental.
Kepala perusahaan menutup mulutnya dengan jumlah yang dibayarkan untuk menyewa selebritasnya.
Tapi Colin Plamondon, seorang investor aplikasi yang berbasis di AS, mengatakan kepada Mirror bahwa daya tarik bintang kerajaan kepada klien dapat membawa kompensasi yang bagus sekitar minimal Rp8,5 miliar hingga Rp43 miliar.
Harry dan istrinya Meghan Markle baru-baru ini membuka diri kepada Oprah Winfrey tentang perjuangan kesehatan mental mereka dalam sebuah wawancara.
Baca Juga: Tak Bisa Dimasuki Dajjal, Rasulullah SAW Anjurkan Umat Muslim Huni 3 Negeri Ini di Akhir Zaman
Baca Juga: Link Live Streaming Hercai Turki Jumat, 26 Maret 2021 NET TV: Kematian Harun Penuh dengan Misteri?
Pria berusia 36 tahun ini akan menjadi 'Chief Impact Officer' di aplikasi Amerika, BetterUp, yang memberikan pelatihan karyawan dan bantuan kesehatan mental.
Pasangan itu juga bercerita tentang pengalaman keguguran mereka, dan Pangeran Harry semakin banyak berbicara dalam beberapa tahun terakhir tentang kesedihannya karena kehilangan ibunya, Putri Diana.
Harry juga telah bergabung dengan startup yang berbasis di San Francisco yang aplikasinya menggunakan sistem 'Tinder-style' yang memungkinkan pengguna untuk menggulir dan 'mencocokkan' dengan konselor dan pelatih kehidupan.
Aplikasi berbasis seluler BetterUp sudah menawarkan konseling dan bimbingan bagi karyawan perusahaan teknologi besar termasuk Facebook, Google, Airbnb, dan LinkedIn.
Dilansir dari Pikiran Rakyat Pangandaran dalam artikel "Pangeran Harry Jadi Karyawan Perusahaan Kesehatan Mental, Pakar Prediksi Gaji yang Diterimanya", dalam sebuah wawancara, Harry mengungkapkan bahwa dia telah menggunakan aplikasi itu sendiri selama beberapa bulan dan berbicara dengan seorang pelatih.
"Saya cocok dengan pelatih saya yang, sejujurnya, benar-benar merasa luar biasa dan dia selalu memberi saya nasihat yang baik dan perspektif yang segar, yang bagi saya sangat berharga," ujarnya.***(Dahelia Saputri/Pikiran Rakyat Pangandaran)