Picu 'Perang Opini' Para Ahli dan Protes dari Banyak Negara, Ini Alasan China Terapkan Tes Anal Covid-19

- 6 Maret 2021, 16:10 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY/

Akan tetapi, pejabat China menyangkal bahwa diplomat AS telah diminta untuk menjalani tes anal.

Baca Juga: Hati-Hati! Situs Web Snack Video Resmi Diblokir Kominfo Karena Dianggap Berpotensi Merugikan Pengguna

Tidak diketahui berapa banyak wisatawan internasional yang diminta untuk melakukan tes anal, tetapi Kota Beijing dan Shanghai dilaporkan telah meminta tes untuk beberapa kedatangan ke kota tersebut.

Beberapa dokter China mengatakan tes dilakukan untuk menangkap pembawa virus yang mungkin tidak menunjukkan gejala, atau yang mengembangkan gejala ringan tetapi pulih dengan cepat. Itu karena virus corona baru dapat dideteksi dalam tinja lebih lama daripada di hidung dan tenggorokan.

"Beberapa pasien tanpa gejala atau mereka dengan gejala ringan pulih dengan cepat (dari Covid-19), dan mungkin tes tenggorokan tidak akan efektif untuk orang-orang ini," kata Li Tongzeng, seorang dokter penyakit menular di China.

Ia juga mengatakan para peneliti telah menunjukkan bahwa untuk beberapa orang yang terinfeksi, durasi waktu hasil nukleat positif bertahan lebih lama pada tes kotoran dan usap anal mereka (sampel) dibandingkan pada saluran pernapasan bagian atas.

Baca Juga: 8 Tanda-Tanda Seseorang Sudah Siap Menikah, di Antaranya Bertanggung Jawab dan Punya Tujuan Hidup

Oleh karena itu, menambahkan tes usap anal dapat meningkatkan tingkat deteksi positif dari yang terinfeksi, mengacu pada apa yang disebut tes diagnostik polymerase chain reaction (PCR) untuk virus tersebut.Beberapa warga negara China juga diharuskan melakukan tes anal untuk Covid-19.

Pada Januari lalu, lebih dari 1.000 siswa dan guru di sebuah distrik sekolah di Beijing menerima tes usap dubur, serta tes usap hidung, untuk Covid-19 setelah seorang siswa berusia 9 tahun di distrik tersebut dinyatakan positif.

Tes tersebut telah menjadi kontroversi di antara para ahli, bahkan di China. Yang Zhanqiu, wakil direktur departemen biologi patogen di Universitas Wuhan, mengatakan kepada surat kabar China, Global Times pada Januari bahwa tes hidung dan tenggorokan masih lebih efektif daripada tes anal. Karena virus diketahui menyebar melalui tetesan pernapasan, bukan melalui feses.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah