Baca Juga: Perhatikan, Ini Syarat dan Cara Daftar Sertifkat Tanah Elektronik, Tidak Dipungut Biaya!
Kelompok tersebut mengklaim bahwa polisi China telah bekerja untuk mengumpulkan sampel DNA dari populasi pria di negara itu, yang jumlahnya sekitar 700 juta.
Hal itu dilakukan untuk membantu mengawasi setengah dari populasi yang paling mungkin melakukan kejahatan.
Meski China melakukan pengumpulan DNA dengan terbuka dan legal, pihak-pihak yang bersangkutan harus melihatnya sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk ‘mencuri’ jutaan data tentang warga AS.
“Sebagian besar orang Amerika mungkin datanya telah disusupi oleh unit intelijen dunia maya pemerintah China dan intelijen militer China,” kata April Falcon Doss yang bekerja di Bada Keamanan Nasional.
Falcon Doss pun membeberkan dalih yang selama ini dipakai China di antaranya untuk meningkatkan ekonomi, memajukan teknologi, dan mendukung upaya spionase.
“China benar-benar telah menetapkan sebagai salah satu tujuan strategisnya, mencoba untuk mencapai dominasi dalam kecerdasan buatan, yang dibutuhkan untuk itu adalah data yang sangat banyak,” ujar Falcon.***(Nopsi Marga/Pikiran Rakyat)