Menurutnya, "Orang-orang Iran berani mengganggu Irak setelah kekuatan yang nyata tak lagi berkuasa".
Pernyataan ini memicu krisis diplomatik antara Republik Irak, Kerajaan Arab Saudi, dan Yordania.
Kementerian Luar Negeri Irak segera merespon ucapan Raghad Saddam Hussein di televisi asing itu.
Mereka memprotes kemunculan Raghad di Al Arabiya TV yang cukup mengguncang masyarakat Irak.
Nota protes dari Irak segera dikirimkan ke Duta Besar Yordania dan Arab Saudi di Baghdad.
Raghad sendiri sudah pindah ke Amman, Ibu Kota Yordania sejak 2003 ketika kondisi Irak sedang kacau.
Pasukan koalisi AS datang menyerbu Baghdad untuk menggulingkan Saddam Hussein dari kursi kepresidenan.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel 'Timur Tengah Terguncang Usai Putri Saddam Hussein Muncul di Televisi, Seret Yordania dan Arab Saudi', Diktator Irak Saddam Hussein mungkin dianggap sebagai salah satu tokoh paling dibenci di Timur Tengah.