SEPUTAR LAMPUNG - Kudeta militer yang terjadi di Myanmar menjadi sorotan dunia internasional. Junta milier pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing menjadi pelaku aksi ini.
Setelah sebelumnya menculik Aung San Suu Kyi beserta beberapa pimpinan tertinggi negara tersebut, Min menyatakan darurat nasional selama satu tahun di Myanmar.
Internet dan jaringan komunikasi terputus yang menyebabkan akses informasi terhambat, seperti dialami Myanmar TV (MRTV) yang menyebutkan dalam akun Facebooknya mereka belum dapat menyiarkan secara teratur karena masalah komunikasi.
Baca Juga: Siap-Siap! Akhir Februari Ini Anggota TNI-Polri Bakal Divaksinasi Covid-19
Tak hanya itu, Min pun menyebar Tatmadaw alias tentara Myanmar ke seluruh negeri, siaga penuh menenteng senjata laras panjang dan kendaraan lapis baja berjaga di titik-titik vital Yangon, mencekam.
Partai Aung San Suu Kyi, Nasional untuk Demokrasi (NLD) juga dibungkam militer, elite politik NLD diberangus yang nasibnya kini entah bagaimana.
Sebagaimana dikutip dari artikel yang pernah tayang di Zona Jakarta dengan judul: "Penguasa Baru Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing Ialah Dalang Pembantaian Rohingya, AS Siap Ambil Tindakan Keras"
Min Aung Hlaing sendiri dikenal sebagai dalang pembantaian etnis Rohingya.