Kelompok Antivaks Israel Buka Suara, Seorang Rabbi Sebut Vaksin Covid-19 Akan Membuat Orang Jadi Gay

- 18 Januari 2021, 20:44 WIB
Ilustrasi  vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /WiR_Pixs/pixabay/

SEPUTAR LAMPUNG - Sejumlah negara mulai melakukan vaksinasi massal Vaksin Covid-19 untuk warga negaranya.

Seperti biasanya, ada pihak-pihak yang pro dan yang kontra. Mereka yang pro terhadap vaksin sering disebut sebagai kelompok provaks.

Adapun mereka yang antivaksin, sering pula disebut sebagai kelompok antivaks. Kedua kubu ini ada hampir di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia.

Jauh sebelum vaksinasi massal diselenggarakan, adu argumen antara kedua kelompok ini juga telah berlangsung bahkan dengan cukup sengit.

Baca Juga: Bukan Harta, Ternyata Ini Pesan dan Wasiat Utama Syekh Ali Jaber pada Putra Sulungnya Al Hasan

Perang opini pun seringkali tak terhindarkan. Bahkan disertai dengan argumen dan alasan yang kadang aneh dan sulit dibayangkan. Seperti yang terjadi di Israel.

Dilansir dari Israel Hayom melalui Kabar Lumajang dalam artikel "Rabbi Israel Sebut Vaksin Covid-19 Akan Membuat Orang Jadi Gay", seorang Rabbi yang sangat Populer di Israel, Daniel Asor, memperingatkan pengikutnya bahwa vaksin Covid-19 bisa membuat orang menjadi gay.

Selain itu, Daniel Asor juga mengklaim bahwa virus dan vaksin adalah hasil kerja "pemerintah jahat global" yang mencoba "membangun tatanan dunia baru."

Dia pun mendesak para pengikutnya untuk menolak vaksinasi. Dia bahkan menakuti-nakuti pengikutnya dengan mengatakan, vaksin Covid-19 dapat "mengubah mereka" menjadi homoseksual.

Baca Juga: Wajib Cek Laman Resmi! Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 12 Belum Dibuka, Hati-Hati Penipuan!

Sementara itu, para rabi terkemuka di Israel dan di seluruh dunia justru menyerukan kepada masyarakat melakukan setiap tindakan pencegahan terhadap pandemi global, termasuk vaksinasi.

Asor yang memiliki puluhan ribu pengikut di media sosial memang dikenal sebagai sosok yang kontroversial.

Dalam khotbah online terbarunya, dia berpendapat bahwa "vaksin apa pun yang dibuat menggunakan substrat embrio, dan kami memiliki bukti tentang hal ini, menyebabkan kecenderungan yang berlawanan. Vaksin diambil dari substrat embrio, dan mereka melakukannya di sini, jadi ... itu dapat menyebabkan kecenderungan yang berlawanan."

Baca Juga: Ibu-Ibu Perhatikan! Ini 4 Trik Jitu Buat Anak Nyaman Belajar di Rumah, Nomor 1 Wajib Dilakukan

Asor mengklaim bahwa virus corona dan vaksin adalah karya "pemerintahan jahat global", yang terdiri dari Freemason, Illuminati, salah satu pendiri Microsoft Bill Gates dan lainnya, yang "mencoba membangun tatanan dunia baru."

Asor mengatakan, virus corona dilepaskan untuk "memusnahkan populasi global. Sedangkan vaksin dibuat sebagai langkah lanjutan untuk memajukan agenda ini.

Asor menyebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan raksasa farmasi Pfizer dan Moderna sebagai "organisasi kriminal".

Menurutnya, mereka sengaja menyesatkan para pemimpin ultra-Ortodoks untuk mendukung upaya vaksinasi dengan memberikan data palsu tentang komponen dan efisiensinya.***(Mabruri Pudyas Salim/Kabar Lumajang)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Kabar Lumajang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah