KEJAM! Ribuan Warga Palestina Meninggal Dunia, Israel Tetap Bersikeras Tak Mau Berbagi Vaksin

- 15 Januari 2021, 15:50 WIB
Ilustrasi Solidaritas untuk Palestina.
Ilustrasi Solidaritas untuk Palestina. /Pixabay.com/Ben Kerckx

SEPUTAR LAMPUNG - Kekejaman Israel pada bangsa Palestina kembali terjadi.

Kali ini terkait dengan vaksin Covid-19 yang diharapkan bisa menyelamatkan banyak nyawa dari wabah pandemi.

Tidak semua negara bisa mendapatkan vaksin dalam jumlah cukup. Terlebih di awal-awal vaksin tersebut tersedia.

Tak terkecuali juga dialami oleh Palestina, di mana banyak tenaga medisnya telah terpapar virus corona.

Baca Juga: Fenomena 'Neraka Bocor' Mengancam Bumi, PBB Ingatkan Dunia Akan Datangnya Bencana Besar Baru

Sayangnya, Israel menolak membantu meski dikabarkan jumlah vaksin yang mereka miliki telah mencukupi kebutuhan seluruh warganya.

Mereka menolak saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membantu Palestina dengan alasan persediaan mereka sangat terbatas.

Dilansir Reuters, Kamis 14 Januari 2021, menurut data perwakilan WHO di Palestina, saat ini ada 8.000 tenaga medis setempat yang terjangkit Covid-19.

Pemerintah Palestina sebelumnya sudah mengajukan permintaan resmi kepada Israel untuk membantu memberikan 10 ribu dosis vaksin bagi tenaga medis.

Baca Juga: Update Positif Covid-19 di Provinsi Lampung Jumat 15 Januari 2021, Capai 166 Orang per Hari

Permohonan itu disampaikan karena vaksin bantuan WHO dan yang dibeli dari sejumlah perusahaan farmasi belum tiba.

Negara Israel itu menolak bantuan untuk Palestina.

"Israel mengabaikan tugas mereka sebagai pihak penjajah dan melakukan diskriminasi rasial terhadap rakyat Palestina berkenaan dengan penyediaan vaksin," demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.

"Upaya pemerintah Palestina mengupayakan penyediaan vaksin dari berbagai pihak bukan berarti Israel bisa lepas tangan terkait penyediaan vaksin bagi rakyat kami," lanjut pernyataan itu.

Baca Juga: Nekad! Plant Lovers Ini Rela Tukar Rumah Seharga Rp500 Juta dengan Tanaman Hias, Segitu Cintanya?

Persediaan vaksin virus corona di Israel dilaporkan sudah cukup untuk seluruh penduduknya. Sementara pemerintah Palestina baru mau mengikat kesepakatan pembelian vaksin untuk para penduduk di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Sampai saat ini tercatat ada 165.250 kasus infeksi Covid-19 di Palestina. Dari jumlah itu, 1.735 pasien meninggal.

Terkait polemik itu, Menteri Kesehatan Israel, Yuli Edelstein, mengatakan pemerintah Palestina harus belajar mengurus rakyatnya sendiri ketimbang mengharapkan bantuan vaksin dari negaranya.

"Saya pikir kami sudah membantu Palestina sejak awal pandemi, termasuk memberikan bantuan peralatan kesehatan, obat-obatan dan saran-saran dari para ahli," kata Edelstein.

Baca Juga: Perhatikan! Ini 15 Golongan yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19, Ibu Hamil Mundur Dulu

Sejumlah lembaga pemantau hak asasi manusia mengkritik kebijakan Israel yang lepas tangan terhadap nasib rakyat Palestina di tengah pandemi.

Sebab sampai saat ini mereka belum membantu penyediaan vaksin bagi penduduk Palestina yang tinggal di wilayah Tepi Barat yang dijajah Israel. Selain itu, Israel juga dinilai mengabaikan keselamatan para penduduk Palestina yang ditahan di penjara negara itu, di tengah pandemi.

Menurut data Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), saat ini ada 4.400 penduduk Palestina yang ditahan di penjara Israel, dengan kondisi memprihatinkan.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Cerdik Indonesia dengan judul "SADIS! Negara Israel Tolak Bantu Vaksin Corona Untuk Palestina, Hampir 2 Ribu Orang Meninggal".

Terkait hal itu, lima lembaga pemantau HAM di Israel melayangkan gugatan di Mahkamah Agung terhadap Menteri Keamanan Masyarakat, Amir Ohana. Karena dia memutuskan tidak akan melakukan vaksinasi terhadap para tahanan dari Palestina.***(Safutra Rantona/Cerdik Indonesia)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Cerdikindonesia PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x