Presiden Tiongkok Siapkan Pasukan Tidak Takut Mati, Kirim Pesan Bagi Amerika dan Negara Lainnya

- 30 November 2020, 12:00 WIB
Perlihatkan Kekuatan Tempur ke AS, Xi Jinping Perintahkan China Kerahkan Kapal Cepat Rudal Siluman
Perlihatkan Kekuatan Tempur ke AS, Xi Jinping Perintahkan China Kerahkan Kapal Cepat Rudal Siluman /Xinhua

SEPUTAR LAMPUNG – Baru-baru ini Presiden Tiongkok Xi Jinping menginstruksikan kepada pimpinan tentara Tiongkok untuk menyiapkan pasukannya, sehingga siap menghadapi pertempuran nyata.

Sebab ancaman demi ancaman kini tengah berpotensi dihadapi negaranya. Bahkan beberapa akhirnya Tiongkok kerap bersitegang dengan banyak negara di kawasan perbatasan, seperti Amerika Serikat, Taiwan, dan persaingan di Laut China Selatan dan India di perbatasan Himalaya.

Maka dari itu, Xi Jinping menyampaikan pesan kepada komandan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk mempersipkan pasukan agar tidak takut mati dalam menghadapi segala konsekuensi atas ketegangan yang terjadi.

Baca Juga: TERBARU! Ini 11 Daftar Hari Libur dan Cuti Bersama Akhir Tahun yang Diputuskan Pemerintah

Untuk itu, Xi Jinping meminta dua juta personel pasukannya harus berlatih dalam kondisi pertempuran nyata.

Pengamat setempat juga menjelaskan makna pesan yang disampaikan Xi Jinping, bahwasannya dia tengah memperlihatkan kekuatan dan pengaruhnya terhadap negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Brunei

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul: Perintahkan Pasukan Tiongkok Siap Perang, Presiden Xi Jinping: Jangan Takut Mati,”

Dikutip dari Express, dalam pidatonya di depan Komisi Militer Pusat di Beijing, presiden mengatakan kepada pasukan Tiongkok untuk 'tidak takut kesulitan' dan 'tidak takut mati'.

Baca Juga: Tak Terduga, Ternyata Hal Kecil Ini yang Menentukan Apakah Anda Layak Dapat BLT BPUM atau Tidak

Dia meminta PLA untuk 'meningkatkan rasa kesulitan, memperkuat tanggung jawab misi, dan mempercepat transformasi dan peningkatan pelatihan militer'.

Pidato yang menggetarkan itu muncul ketika Tiongkok menghadapi ketegangan yang meningkat dengan AS, Taiwan, saingan Laut China Selatan dan India di perbatasan Himalaya.

Pakar militer yang berbasis di Beijing Zhou Chenming mengatakan pidato Xi Jinping dibuat agar mendorong komandan PLA meningkatkan pelatihan tempur dan membiasakan pasukan militer dengan senjata dan peralatan berteknologi tinggi baru termasuk tank, pesawat terbang, serta kapal perang.

Baca Juga: Hari Terakhir! Begini Cara Mudah dan Syarat Daftar BLT BPUM Hingga Dapat SMS dan Rp2,4 Juta Cair

"Tiongkok menghadapi sejumlah tantangan baik di dalam maupun luar negeri - misalnya, situasi di Selat Taiwan, Laut China Selatan, perbatasan dengan India," kata Zhoud.

"Situasi ini telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, dan komandan tertinggi Tiongkok perlu datang dengan rencana pelatihan strategis berwawasan ke depan sehingga pasukan siap tempur," ujarnya menambahkan.

Presiden Xi diketahui telah mengawasi peningkatan miliaran dolar untuk persenjataan Tiongkok  karena ia bertujuan untuk tetap selangkah lebih maju dari saingan adikuasa Rusia dan AS.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin 30 November 2020, Al Menangis di Pundak Andin saat Reyna Diambil Panti

Dia juga telah memberikan sanksi militerisasi Laut Cina Selatan ketika Beijing mencoba untuk menegaskan kekuatan dan pengaruhnya terhadap negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Brunei.

Konflik Laut China Selatan telah membawa Tiongkok ke dalam sengketa langsung dengan AS yang menentang ambisi maritim Beijing dan telah berjanji untuk membela Taiwan dan sekutu Indo-Pasifik lainnya jika diserang.

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana memperingatkan meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan AS dapat dengan mudah memicu peningkatan permusuhan.

Baca Juga: Gading Marten Unggah Kemesraan Dengan Ariel Tatum di Instragram, Tika Project Pop: Bapak-Ibu Siap

Lorenzana mengatakan persaingan yang intens antara Beijing dan Washington adalah masalah keamanan utama di wilayah yang bergejolak. Dia memperingatkan negaranya akan menanggung beban konflik bersenjata.

"Jika pernah terjadi perang penembakan, Filipina  yang berada tepat di tengah konflik akan terlibat apakah suka atau tidak," kata Lorenzana.

"Ini adalah inti dari tantangan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, konfrontasi yang membayangi AS dan sekutunya, serta Tiongkok untuk Laut China Selatan," kata dia menambahkan.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x