TikTok Kembali Diprotes Usai Kematian Seorang Anak, Otoritas Italia Minta Blokir Pengguna Anak-anak

25 Januari 2021, 12:49 WIB
Aplikasi TikTok /Pixabay/

SEPUTAR LAMPUNG - Popularitas TikTok cukup fenomenal. Namun seiring dengan itu, protes yang ditujukan padanya juga tak sedikit.

Aplikasi jejaring sosial asal China ini digandrungi banyak orang hampir di seluruh penjuru dunia. Ia diminati oleh anak-anak hingga orang tua.

Isu pemblokiran TikTok yang sudah cukup marak terjadi karena sejumlah alasan. Baru-baru ini, otoritas Italia melayangkan protes karena "kurangnya perhatian terhadap perlindungan anak di bawah umur" dan mengkritik kemudahan anak kecil untuk dapat mendaftar ke aplikasi tersebut.

Baca Juga: Popularitas Sedang Melonjak, Jimat 'Mata Jahat' Oleh-oleh Khas Turki Kini Diharamkan karena Tak Sesuai Syariat

Otoritas Italia telah membuka penyelidikan atas kematian tak disengaja dari seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang diduga mengambil bagian dalam “blackout challenge” atau tantangan pemadaman listrik di TikTok.

Penyelidikan dilakukan ketika Italia mengumumkan telah memblokir sementara akses ke TikTok untuk pengguna yang usianya tidak dapat dibuktikan secara pasti.

Menurut syarat dan ketentuan TikTok, pengguna harus berusia minimal 13 tahun.

Gadis itu meninggal di rumah sakit Palermo setelah ditemukan oleh saudara perempuannya yang berusia lima tahun di kamar mandi dengan ponselnya di tangannya.

TikTok mengatakan pihaknya tidak bisa mengidentifikasi konten apa pun di platformnya yang dapat mendorong gadis itu untuk berpartisipasi dalam tantangan semacam itu, tetapi membantu pihak berwenang dalam penyelidikan atas kemungkinan "hasutan untuk bunuh diri".

Baca Juga: POPULER HARI INI: Sinopsis Hercai Episode Baru Hingga Penampilan BTS di Konser KPOP SCTV

"Keamanan komunitas TikTok adalah prioritas mutlak kami, untuk motif ini kami tidak mengizinkan konten apa pun yang mendorong, mempromosikan, atau mengagungkan perilaku yang bisa berbahaya," kata juru bicara TikTok, seperti dikutip dari The Guardian, Senin, 25 Januari 2021.

Otoritas Perlindungan Data Italia mengatakan pihaknya akan "memblokir jaringan media sosial asal China itu dengan segera hingga 15 Februari 2021.

Pakar medis telah memperingatkan tentang bahaya tantangan yang diambil oleh beberapa anak muda, yang menyebutnya sebagai "scarfing" atau permainan tersedak.

Orang tua gadis itu mengatakan anak perempuan lain menjelaskan bahwa saudara perempuannya "sedang bermain game blackout".

Baca Juga: Alami Pendarahan Hebat Hingga Kehilangan Calon Buah Hati, Nathalie Holscher Ungkap Ketakutannya Usai Keguguran

"Kami tidak tahu apa-apa," kata ayah gadis itu.

“Kami tidak tahu dia ikut serta dalam permainan ini. Kami tahu bahwa (putri kami) bermain TikTok untuk menari, menonton video. Bagaimana saya bisa membayangkan kekejaman ini?" ujarnya.

Pada Desember 2021, Badan perlindungan data Italia mengajukan gugatan terhadap TikTok pada bulan Desember, menuduh "kurangnya perhatian terhadap perlindungan anak di bawah umur" dan mengkritik kemudahan anak kecil untuk dapat mendaftar ke aplikasi tersebut.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Makan Korban karena Ikut 'Challenge', Italia Minta TikTok Blokir Pengguna Anak-anak".

Kematian gadis muda itu memicu reaksi keras di Italia dan menyerukan regulasi jejaring sosial yang lebih baik.

"Jejaring sosial tidak bisa menjadi hutan di mana apapun diperbolehkan,” kata Licia Ronzulli selaku presiden komisi parlemen Italia untuk perlindungan anak.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler