Memasuki usia sebelas tahun pernikahan, pasangan ini mulai merasakan masa-masa kekecewaan, atas berbagai hal dalam pernikahan mereka.
Apalagi setelah pertengkaran hebat, akibat campur tangan kedua orang tua mereka dalam urusan rumah tangga Ambar dan Gilang.
Gilang bekerja sebagai landscape architect, sedangkan Ambar memiliki keseharian mengurus rumah dan anak-anak.
Di sela-sela kesehariannya, Ambar berusaha menyibukkan diri dan mencari kedamaian dengan mengajar workshop keramik. Disanalah ia bertemu dengan sosok Yuli, salah satu murid di kelasnya.
Sosok Yuli yang masuk dalam kehidupan Ambar dan Gilang, memperumit hubungan mereka. Hal ini terjadi usai Gilang mengerjakan projek taman milik pacar Yuli, yang membuat mereka menghabiskan waktu bersama.
Keberadaan Yuli membawa kenyamanan bagi Gilang, begitu pula sebaliknya. Yuli menyadari bahwa dirinya jatuh cinta pada suami Ambar, dan harus menghentikannya.
Ambar, di puncak sakit hati dan kekecewaannya, mulai mempertanyakan apakah hubungan pernikahannya pantas diselamatkan. Karena cinta saja, tidak akan pernah cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan.
Baca Juga: Rekomendasi Daftar 5 SMA Terbaik di Kabupaten Mojokerto Versi LTMPT 2022, Inilah Perolehan Skornya
Film ini akan membawa penonton terbawa suasana dan emosi dari kisah rumah tangga Ambar dan Gilang. Bahkan, banyak penonton yang merasa relate dan banjir air mata setelah menyaksikannya.