Baca Juga: Diharamkan dalam Islam, Apa Hukum dan Doa bagi yang Tidak Sengaja Memakan Daging Babi?
Seo Shin Ae mengatakan dia mendengarkan kata-kata itu dalam perjalanan ke sekolah, di lorong sekolah saat istirahat, kafetaria, setiap hari.
Seo Shin Ae menyadari bahwa gosip murahan yang tersebar di antara para siswa tersebut bisa saja berangkat dari kecemburuan mereka pada karir keaktriasannya.
Tetapi itu adalah kata-kata yang telah menyebabkan rasa sakit yang mendalam di hati saya dan tetap bersama saya hingga hari ini. Rasa sakit yang saya terima saat itu berangsur-angsur berkembang menjadi memar yang lebih besar, dan saya mulai mengembangkan rasa takut pada orang lain," ungkapnya.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 1 SD Halaman 100 102-103 104-105 106-107 108-109 110 Subtema 3 PB 2 dan 3
"Ketakutan itu menjadi trauma, mengubah kepribadian saya menjadi introvert, dan memang benar itu juga menjadi penghalang besar untuk masuk SMA.", lanjutnya.
Dia menyadari bahwa tidak hanya kekerasan fisik, tetapi kekerasan mental dapat tetap menjadi rasa sakit abadi dalam hidup seseorang.
Shin Seo Ae mengatakan bahwa benar Soojin tidak pernah berbicara langsung dengannya, pasalnya perundungan yang dilakukan oleh teman-teman SMP-nya hanya dilakukan secara sepihak.