Kenali 5 Gejala Ikan Cupang Sedang Stres, Salah Satunya Berenang dengan Gelisah

- 16 November 2020, 16:06 WIB
Ikan cupang
Ikan cupang /Pixabay/Ivabalk

SEPUTAR LAMPUNG - Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang banyak dipelihara selama masa pandemi.

Ikan ini banyak dipilih karena warna dan bentuk siripnya yang cantik. Beberapa ikan cupang harganya juga cukup ekonomis sehingga ramah di kantong. Meski ada pula yang harganya sangat fantastis.

Memelihara ikan cupang bisa mengusir stress, sekaligus bisa menjadi peluang bisnis yang prospektif jika ditekuni dengan serius.

Namun, memelihara ikan yang satu ini bisa dibilang gampang-gampang susah. Salah satunya kita harus peka jika si cupang ternyata sedang stress.

Stres merupakan salah satu masalah umum dalam merawat ikan cupang. Gejala stres pada ikan cupang sangat luas, dan beberapa di antaranya mungkin juga merupakan perilaku alami.

Baca Juga: Ikan Cupang Perlu Berjemur! Simak 8 Cara Mudah Merawat Ikan Cupang Agar Tidak Cepat Mati

Bagi Anda yang memelihara cupang, perlu mengenali gejala umum dari ikan cupang yang sedang stress.

Dilansir dari Portaljember.com dalam artikel "5 Gejala Ikan Cupang Mengalami Stres, Salah Satunya Adalah Perubahan Warna", berikut gejala stres yang paling umum pada ikan cupang.

1. Terlihat Tidak Bersemangat

Salah satu tanda pertama dari ikan cupang yang stres adalah mereka terlihat tidak bersemangat. Mungkin mereka tidak berenang sebanyak dulu atau jadi tidak banyak beraksi. Apapun itu, dia tidak akan sama lagi.

Mengenali hal ini sedini mungkin adalah salah satu cara terbaik untuk menghilangkan penyebab stres sebelum semakin parah.

2. Nafsu Makan Berkurang

Tanda lainnya adalah nafsu makan berkurang. Saat ikan cupang kehilangan nafsu makan, pemelihara tahu ada yang tidak beres. Namun, jangan menganggap kurang nafsu makan sebagai tanda mereka stres sendirian. Ini sering berarti banyak hal termasuk cupangnya mungkin sakit, sembelit atau bahkan depresi.

Baca Juga: Simak Cara Merawat Ikan Cupang agar Tetap Cantik Menawan dan Tidak Mudah Mati

3. Lebih Rentan Terhadap Penyakit

Jika cupang sakit, itu mungkin karena dia stres. Banyak orang mengira bahwa penyakit menyebabkan stres padahal sebenarnya stres menyebabkan penyakit.

Stres akan melemahkan sistem kekebalan ikan cupang sehingga membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Jadi, jika melihat ikan cupang sakit, segera untuk mengobati penyakitnya.

Pemelihara juga harus mencari penyebab utama ikan cupang stres, seperti kondisi air yang buruk, pasangan akuarium yang agresif, dan lain-lain.

3. Perilaku Berenang yang Tampak Gelisah

Ikan cupang biasanya melesat di sekitar akuarium sesekali. Tetapi jika Anda melihat ikan cupangnya terus-menerus melesat atau perilaku berenang gugup lainnya, sebaiknya segera cari tahu penyebabnya.

Kemungkinan besar itu karena dia takut pada teman seakuarium lainnya, tapi bisa juga sesuatu di dalam akuarium atau di luar akuarium yang membuatnya gelisah.

Selain perilaku berenang yang gelisah, pemelihara juga harus memperhatikan beberapa tingkah cupang lainnya seperti, menggosok dan menabrak batu, menjepit siripnya, melesat ke dasar tangki, dan menggesek kerikil.

Baca Juga: Nyaris Sama! Ini Cara Mudah Membedakan Ikan Cupang Hias dan Ikan Cupang Aduan, Pemula Perlu Tahu

4. Bersembunyi

Tanda stres lainnya adalah bersembunyi. Sesekali cupang akan bersembunyi dan itu bagus. Namun, jika melihat dia menghabiskan sebagian besar waktunya bersembunyi daripada berenang, maka ada sesuatu yang salah.

Pemelihara perlu mencari tahu apakah fakta yang dia sembunyikan adalah karena penindasan, atau karena beberapa ancaman yang dia lihat, bahkan jika seseorang sadar itu bukanlah ancaman.

5. Perubahan Warna

Pemelihara mungkin juga melihat perubahan warna ikan cupangnya. Alih-alih menjadi dirinya yang bersemangat dan penuh warna seperti biasanya, cupang mungkin mulai menjadi lebih kusam.

Dia akan terlihat jauh lebih pucat dan tidak akan terlalu menarik perhatian pemiliknya lagi saat berenang. Selain itu, pemelihara mungkin juga melihat garis-garis di sepanjang kulitnya yang memiliki warna berbeda.

Itu biasanya disebut sebagai garis tegangan. Namun, kehilangan warna juga dapat terjadi saat cupang mengalami depresi, dan dalam kasus yang lebih jarang, saat ia menderita lubang di kepalanya.***(Elvara Rocha Bella/Portal Jember)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah