Jangan Asal Injak Gas, Gunakan Akal Sehat saat Berkendara di Jalan Tol: Jalanan Kosong Bukan Berarti Aman

- 9 November 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi berkendara.
Ilustrasi berkendara. /Dan Gold/Unsplash

SEPUTARLAMPUNG.COM - Baru-baru ini, Indonesia berduka karena salah satu aktris berbakat tanah air, Vanessa Angel meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Jalan Tol Nganjuk arah Surabaya pada Kamis, 4 November 2021.

Vanessa Angel dan Suaminya, Febri 'Bibi' Andriansyah menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.

Hal yang membuat masyarakat Indonesia bersedih adalah mengingat fakta bahwa kepergian Vanessa dan Bibi yang mendadak menjadikan anak semata wayang mereka Gala Sky Andriansyah kini harus hidup tanpa kasih sayang orang tua mereka.

Belajar dari kejadian ini, perlu disadari bahwa membawa kendaraan roda empat atau mobil dengan kecepatan tinggi di jalan tol bukan berarti aman.

Justru, berpotensi memicu tinggat terjadinya kecelakaan yang tinggi dan dapat merugikan banyak pihak.

Baca Juga: Cegah Penyalahgunaan Buku Nikah Hasil Curian, Ini Saran Kemenag dan Begini Cara Mengecek Keaslian Buku Nikah

Menilik kondisi tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyampaikan bahwa seorang pengemudi harus bisa menjaga emosi dan akan sehat baik dalam keadaan sendirian maupun saat sedang menyetiri orang lain, apalagi jika mengemudi di jalan tol yang cenderung lenggang kondisinya.

"Ketika kita berkendara di jalan tol, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Utamanya adalah emosi, emosi [saat mengemudi] harus stabil, [pasalnya] ketika emosi ini stabil, seorang pengemudi mampu melakukan aktivitas-aktivitas sesuai dengan akan sehatnya," ungkap Sony seperti yang seputarlampung.com kutip dari Antara, pada Selasa, 9 November 2021.

Sony juga menyampaikan, selain menjaga emosi dan akal sehat saat berkendara, istirahat merupakan sebuah kewajiban bagi pengendara roda empat saat melakukan perjalanan jauh.

Hal ini perlu dilakukan guna menjaga kondisi emosi dan akan sehat si pengemudi. Pasalnya, jika badan sudah terasa lelah, biasanya itu akan berpengaruh pada emosi seseorang, tak terkecuali si pengendara mobil.

"Ketika seorang pengemudi letih, pastikan dia berkendara maksimal 2,5 jam sampai 3 jam," lanjut Sony.

Baca Juga: Berikut Perkiraan Jadwal KJP Plus Tahap 2/2021 Cair, Siswa SMA/SMK Golongan Ini Resmi Dapat Dana KJP

Sony menegaskan bahwa peran pengemudi atau pengendara mobil sangat penting bagi keselamatan orang-orang yang dia bawa selama perjalanan.

Sehingga, wajib bagi seorang supir untuk beristirahat dan menjaga kondisi akal sehatnya selama berkendara.

"Driver harus memastikan kecepatan yang sudah disesuaikan dengan regulasi yang sudah ada, sekalipun kondisi jalan itu kosong bukan itu berarti aman untuk menginjak gas lebih dalam, yang menentukan aman atau tidak itu adalah akal sehat dari sang supir," kata Sony.

Sony juga menyampaikan, sehebat atau semahal apapun mobil jika pengendaranya tidak mengemudi dalam kondisi emosi yang stabil maka itu akan menyebabkan risiko kecelakaan.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah