9 Puisi Kado Hari Ibu 22 Desember 2021 dan Link Twibbon dengan Desain Bingkai 3D, Klasik, Modern dan Kekinian

21 Desember 2021, 21:30 WIB
Ilustrasi Puisi kado Hari Ibu, 22 Desember 2021. /Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM - Puisi Hari Ibu merupakan puisi terbaik yang pernah ada, karena memiliki makna dan arti yang luar biasa, terdiri dari majas dan bisa dijadikan musikalisasi puisi dalam menyambut Hari Ibu 22 Desember 2021.

Selain itu, puisi Hari Ibu 22 Desember 2021 dapat diaplikasikan dalam gambar twibbon yang bisa padukan dengan foto dengan cara mengunggah melalui link twibbon.

Merangkai puisi menjadi sebuah kata ucapan yang indah dan penuh makna, tidak semudah yang dibayangkan, butuh waktu yang cukup lama dan ide agar menghasilkan puisi bertema Hari Ibu.

Baca Juga: UNIK dan 'Nyeleneh': Nama Tanaman Ini Mungkin Hanya Ada di Indonesia, dari Janda Bolong hingga Lidah Mertua

Ibu merupakan sosok terpenting dalam hidup Kita, tanpa Ibu Kita tidak bisa hidup di dunia ini.

Sudah banyak pengorbanan yang Ibu berikan kepada Kita, mulai dari mengandung selama Sembilan bulan, kemudian melahirkan, membesarkan, merawat, hingga menjadi seseorang yang berhasil, itu semua karena Ibu.

Sebagai upaya menghargai perjuangan Ibu, sudah sepatutnya seorang anak memberikan kejutan atau hadiah kepada Ibu, seperti ucapan terimakasih, berupa puisi dan kata-kata terbaik untuk Ibu atau juga bisa berupa kado istimewa lainnya.
Kata ucapan berupa puisi dapat membuat Ibu senang dan bahagia, sebab lewat kata-kata terbaik dan menyentuh hati, ikatan batin terhadap anak dan Ibu semakin kuat.

Cara tersebut paling efektif dan mampu membuat Ibu senang, serta bahagia memiliki seorang anak yang perhatian dan berbakti kepada orang tua.

Puisi merupakan tulisan yang mengandung pesan mendalam dan bagi siapa saja yang memaknai pesan tersebut akan hanyut dalam perasaan, baik senang maupun sedih.

Baca Juga: Dunia Babak Belur Dihantam Pandemi, 10 Negara ini Dikabarkan Belum Tersentuh Covid-19, Negara Mana Saja?

Puisi-puisi yang tersedia di dalam artikel ini bisa digunakan sebagai ungkapan perasaan yang mengharukan, sedih, dan romantis di hari Ibu, sebagaiman dirangkum Seputarlampung.com dari berbagai sumber, yakni:

1. Ibuku Tercinta

Karya : Suci khoerunnisa

Wahai Ibuku tercinta

Engkau sunguh wanita yg mulia

Disaatku Sakit engkau selalu menemaniku tanpa rasa lelah ataupun letih

Engkau sunguh harta yg paling berharga untuku ibu

Engkau adalah pahlawanku

Kau adalah penyemangatku

Ku rela membawakan sang mentari untukmu ibu bahkan ku rela terbang dan membawakan bintang untukmu

Ntah bagaimana ku harus membalas jasa mu terimakasih ku padamu ibu

2. Puisi Ibu

Oleh: Chairil Anwar

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….

Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..

Berikut kumpulan puisi yang ditulis oleh Fiersa Besari dan menjadi bagian dalam buku Konspirasi Alam semesta.

Baca Juga: Laporan Tentang Posisi dan Peranan Indonesia di Bidang Ekonomi dalam Lingkup ASEAN: Tema 5 Kelas 6 SD Hal 3 4

3. Terima Kasih dan Maaf

Aku ingin memberimu sepatu
Untuk melindungi Surga yang berada di telapak kakimu
Aku ingin memberimu cermin
Agar engkau bisa melihat betapa cantiknya dirimu
Aku ingin memberimu emas
Yang sempat kau jual untuk pendidikanku
Aku ingin memberimu puisi
Walau aku sadar, tidak ada puisi yang cukup indah
Untuk bisa menggambarkan kasih sayangmu
Tidak ada bahasa yang cukup luas
Untuk melukiskan pengorbananmu

Ibu, jangan pergi
Beri aku kesempatan
Untuk mencium tanganmu ketika engkau gundah
Memelukmu ketika engkau menangis
Menepuk pundakmu ketika engkau hilang arah
Dan juga menemanimu tertawa
Beri aku kesempatan
Untuk menebus dosaku yang terlalu banyak

Ada kebanggan disenyummu
Ada kasih suci dibelaimu
Ada kerinduan ditanyamu
Ada aku yang hanya bisa berjanji

Ada kecemasan dimarahmu
Ada nama aku di doamu
Ada pengorbanan dilangkahmu
Ada aku yang hanya melawan

Pantaskah aku memanggilmu "ibu"?
Setelah semua yang aku perbuat
Aku takut terlambat untuk meminta maaf
Tuhan, jangan ambil ibuku

Kasihmu samudra tanpa batas
Aku membalas dengan keangkuhan
Tiada kusadar waktu tak akan terulang
Untuk menebus dosa

Surga tak cuma ada ditelapak kakimu
Surga ada di semuanya tentangmu

4. Perantauan

Teruntuk Ibuku sayang. Maaf, aku belum bisa pulang.
Mengadu nasib di negeri orang,
Kerap bergadang demi peluang.


Iya, aku masih ingat kau pernah bilang bahwa yang terpenting bukanlah uang.
Namun, aku tak ingin hari tuamu serba kurang,
Hanya karena aku tidak cukup keras berjuang.

Bertanding kasih denganmu, aku takkan menang,
Karena demi aku, maut pun rela kau tantang.

Tapi Ibu, izinkan anakmu membanting tulang.
Seberes urusan, aku akan secepatnya datang.

Karena di punggung tanganmu yang tenang adalah tempat keningku berpulang.
Dan jemaah denganmu kala sembahyang adalah kebahagiaan yang tak pernah lekang.

5. Telapak Kaki

Ada kebanggaan di senyummu
Ada kasih suci di belaimu
Ada kerinduan di tanyamu
Ada aku yang hanya berjanji

Ada kecemasan di marahmu
Ada nama aku di doamu
Ada pengorbanan d langkahmu
Ada aku yang hanya melawan

Pantaskah ku memanggilmu "Ibu"?
Setelah semua yang aku perbuat
Aku takut terlambat untuk meminta maaf
Tuhan, jangan ambil Ibuku

Kasihmu samudra tanpa batas
Ku membalas dengan keangkuhan
Tiada kusadar waktu tak akan
Terulang untuk menebus dosa

Surga tak cuma ada di telapak kakimu
Surga ada di segalanya tentangmu

Pantaskah ku memanggilmu "Ibu"?
Setelah semua yang aku perbuat
Aku takut terlambat untuk meminta maaf
Tuhan, jangan ambil Ibuku

Baca Juga: 5 Kata Ucapan Selamat Muktamar NU ke 34 di Lampung dan 50 Link Twibbon untuk Jadi Story di Facebook, WA, IG

6. Bunda dalam cahaya

Oleh: Romadona

Dia wanita bernama cahaya

Hatinya memancar

Tergurat dalam doa-doa

Tangan kecilnya mengantar kami

di gerbang cahaya

Dia berjalan dengan cinta

Dia berjalan menerjang luka

Bahkan dia menempuh tanpa

batas rasa

Dialah Ibu dari segala cahaya

Ibu dari semua luka kami

Ibu dari jejak yang terukir

dalam tinta sejarah.

7. Ibu

Oleh: Yulis Marika

Beredar bintang di garisnya

Bulan bercahaya pada lintasnya

Waktu bergulir dalam takdirnya

Aku…

Terlahir dari manusia hebat

Sepertinya…

Merupakan anugerah terbesar Tuhan untukku

Menjadikanku pelipur lara jiwanya

Kau…

Perempuan hebat di jiwa lemahku

Menyayangi tanpa batas

Mendampingi di semua kisahku

Kau…

Perempuan terbaik dalam kerajaanku

Motivasi terbaik di setiap lika-liku hidupku

Ibu…

Aku mencintaimu

Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmu

Ibu…

Aku mencintaimu.


8. Selembar puisi untukmu, Ibu

Oleh: Rananda

Dentang nafasmu menyeruak

hari hingga senja

Tak ada lelah menggores

di wajah ayumu

Tak ada sesal kala semua harus kau lalui

Langkah itu terus berjalan untuk kami

Dua bidadari kecilmu

Desah mimpimu berlari

mengejar bintang

Berharap kami menjadi mutiara terindahmu

Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi

Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami

Mengurai senyum disetiap perjalanan kami

Mendera doa disetiap detik nafas kami

Ibu…

kau berlian dihati kami

Relung hatimu begitu indah

Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya

Derai air matamu menguntai sebuah harap

Di setiap sholat malammu

Ibu…

Kami hanya ingin menjadi

sebuah impian untukmu

Membopong semua mimpimu

dalam pundak kami

Ibu…

Jangan benci kami

jika kami membuatmu menangis.

9. Puisi Chairil Anwar - Ibu

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….

Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..

Berikut ini kumpulan twibbon dengan tema Hari Ibu 2021 yang dilansir Seputarlampung.com dari Twibbonize kurang lebih berjumlah 55 twibbon bertema Hari Ibu.

Download Twibbon Hari Ibu 22 Desember 2021: KLIK DI SINI

(https://www.twibbonize.com/explore?sort=popularity&q=hari%20ibu)

Demikian, kumpulan link twibbon untuk peringati Hari Ibu dan puisi yang bisa jadi hadiah atau kado untuk Ibu di Hari Ibu 22 Desember 2021.***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler