SEPUTARLAMPUNG.COM - Kehidupan manusia memang penuh lika-liku dan butuh perjuangan untuk mencapai kondisi yang diinginkan.
Seperti halnya yang dialami oleh Ibu Sugiyem, seorang pengrajin tungku yang tinggal di Tugumulyo, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Bersama suami dan anak semata wayangnya, Ibu Sugiyem membuat tungku rumahan itu selama puluhan tahun. Usaha ini merupakan warisan secara turun-temurun.
Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini, Senin, 13 Juni 2022, Berapa per Gramnya?
“Saya sudah mulai menekuni usaha tersebut pada 25 tahun silam untuk meneruskan usaha keluarga. Saya merupakan generasi kedua dalam usaha ini, sejak saya kecil sudah ada usaha ini,” ungkap Ibu Sugiyem.
Awalnya, Ibu Sugiyem membantu suami berjualan keliling ayam kampung karena usaha produksi tungku dari tanah liat ini kurang berjalan lancar. Ibu Sugiyem bercerita, hati kecilnya ingin sekali meneruskan usaha keluarganya.
Ibu Sugiyem menemukan titik terang dengan bergabung PNM Mekaar dan mulai mengajukan pinjaman sebesar Rp3 juta.
Modal usaha tersebut lalu dia gunakan untuk membeli abu padi, tanah liat dan kayu yang digunakan untuk pembuatan tungku. Ibu Sugiyem memiliki harapan usaha ini akan bisa bangkit kembali.