BRI Optimistis Segmen Ultra Mikro Jadi Sumber Pertumbuhan Bisnis Baru dan Rights Issue Terserap Optimal

- 20 September 2021, 12:42 WIB
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu optimis penyerapan Right Issue akan optimal melihat potensi ultra mikro di Indonesia sangat besar.
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu optimis penyerapan Right Issue akan optimal melihat potensi ultra mikro di Indonesia sangat besar. /BRI

SEPUTARLAMPUNG.COM – Potensi Ultra Mikro (UMi) di Indonesia yang sangat besar membuat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis saham baru yang diterbitkan melalui rights issue akan diminati oleh pasar dan diserap secara optimal.

Optimisme tersebut diutarakan oleh Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu berkaca dari investment thesis perseroan yang mendasari aksi korporasi tersebut. BRI tak sekadar mengusung economic value namun juga social value.

“Kami sangat optimistis dengan penyerapan rights issue yang sedang dilaksanakan. Karena tujuannya untuk mendanai sumber pertumbuhan baru di masa datang yang potensinya sangat besar. Ekosistem ini pun berdampak pada pemerataan akses keuangan di segmen ultra mikro. Selain itu ekosistem ini membantu penciptaan lapangan kerja khususnya di segmen ultra mikro yang merupakan salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya menegaskan.

Baca Juga: Siswa Belum Terdaftar KJP Plus 2021? Segera Lakukan Langkah Mudah Ini agar Dapat Dana Bantuan Pendidikan

Mengutip data Kemenkop dan UKM, pada tahun 2019, segmen ultra mikro terdiri dari sekitar 65 juta unit usaha mikro yang mewakili 99% dari total jumlah usaha di Indonesia. Segmen mikro dan ultra mikro memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun, Perseroan memperkirakan bahwa dari 45 juta usaha ultra-mikro di Indonesia pada tahun 2019, hanya sekitar 20 juta usaha ultra-mikro yang memperoleh akses pendanaan dari sumber formal seperti bank, BPR, lembaga keuangan lainnya, kredit mikro dan pinjaman berbasis kelompok, gadai dan koperasi.

Sekitar 12 juta usaha ultra-mikro lainnya mendapatkan akses pendanaan dari sumber informal seperti pemberi pinjaman dan dari keluarga atau kerabat. Masih terdapat sekitar 14 juta usaha ultra-mikro yang belum memiliki akses pendanaan sama sekali, baik dari sumber formal maupun informal.

Baca Juga: BLT UMKM Segera Disalurkan, Cek Penerima BPUM September 2021 di Eform BRI: Jadwal Cair dan Cara Daftar Antrean

Beberapa faktor penyebab terbatasnya akses pendanaan usaha ultra mikro diantaranya adalah belum meratanya cakupan layanan dari unit kerja lembaga keuangan formal. Peran agen keuangan belum optimal dalam memberikan layanan keuangan disebabkan oleh literasi 0 yang rendah pada segmen ultra mikro untuk mengakses layanan keuangan secara digital.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x