Jaga Sustainabilitas Laba Perusahaan di Tengah Pandemi, BRI Optimalkan Pendapatan dari Transaksi Treasury

- 9 September 2021, 13:30 WIB
BRI mengoptimalkan pendapatan dari transaksi treasury seiring pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
BRI mengoptimalkan pendapatan dari transaksi treasury seiring pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. /BRI

SEPUTARLAMPUNG.COM – Seiring pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, hal ini berdampak pada profitabilitas perusahaan di berbagai sektor.

Perbankan nasional yang menjadi tulang punggung perekonomian sebagai lembaga intermediary ke sektor riil juga tak luput akan hal ini.

Salah satu yang terkena dampak perlambatan pertumbuhan kredit adalah tren LDR (loan to deposit ratio) perbankan nasional yang melandai merupakan. 

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru di PT Bank Negara Indonesia bagi Lulusan SMA-S1, Ini Syarat dan Link Pendaftaran Resmi

Hal ini mendorong perbankan untuk mengoptimalkan pos pendapatan lainnya demi menjaga sustainabilitas laba perusahaan.

Salah satu pos yang dapat diandalkan adalah pendapatan non bunga yang bersumber dari transaksi treasury.

Senior Executive Vice President Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi mengungkapkan bahwa BRI yang menyandang sebagai Best Primary Dealer di instrumen surat berharga dan Best FX Bank for Retail Clients di layanan forex akan terus mengoptimalkan pendapatan BRI dari transaksi treasury dengan tetap memitigasi risiko-risiko yang mungkin terjadi khususnya pada kondisi seperti saat ini.

Baca Juga: 9 Kendala BSU Kemnaker Belum Cair ke Rekening Pekerja BCA, Cek Penerima BLT Subsidi Gaji Tahap 4 dan 5 di Sini

Menurut Achmad Royadi, Demand atas surat berharga masih akan tinggi karena real yield yang ditawarkan cukup atraktif serta didukung oleh likuiditas market yang cukup ample dan pertumbuhan pinjaman industri yang belum optimal.

Selain melakukan diversifikasi instrument, dalam berinvestasi di surat berharga serta mengoptimalkan capital gain, BRI juga mengukur & menjaga sensitivitas portofolio terhadap pergerakan pasar khususnya dengan adanya isu tapering off oleh The Fed.

Sedangkan dari sisi forex, peningkatan keuntungan spot & derivatif dapat dicapai melalui peningkatan volume transaksi baik segmen korporasi maupun ritel serta variasi produk yang ditawarkan, baik plain vanilla product ataupun structured product.

“Tentunya semua hal yang kami upayakan di sisi surat berharga dan forex tersebut bersamaan dengan perluasan basis nasabah ritel, korporasi, dan lembaga keuangan yang kami lakukan”, terangnya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Lolos Kartu Prakerja saat NIK Terdaftar di Lembaga atau Bansos Lain? Ini Solusi dari Prakerja

Dalam laporan keuangan konsolidasi audited posisi 30 Juni 2021, BRI mencatatkan pertumbuhan Fee & Other Operating Income sebesar 18.9% secara YoY.

Pencapaian tersebut salah satunya dikontribusikan oleh pendapatan transaksi treasury yang tumbuh 102.95% YoY dari Rp1,28 triliun menjadi Rp2,61 triliun. Pertumbuhan tersebut berasal dari peningkatan pendapatan dari penjualan surat berharga (capital gain) sebesar 66.6% dan pendapatan spot & derivative sebesar 271.4%.

Atas kinerja positif BRI dibidang treasury tersebut, BRI berhasil mendapatkan 3 kategori penghargaan yaitu sebagai Best FX Bank for Money Market Products, Best FX Bank for Retail Clients, serta Best FX Bank for Structured Products pada event 11th Annual Treasury & FX Awards 2021 yang diselenggarakan oleh Alpha Southeast Asia Juni lalu.

“Tentu saja berbagai penghargaan tersebut semakin mengokohkan dominasi BRI di pasar forex Indonesia. Penghargaan-penghargaan yang diperoleh BRI tersebut merupakan suatu recognitions atas peran aktif serta eksistensi kami di pasar forex Indonesia,” pungkas Achmad Royadi. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah