SEPUTARLAMPUNG.COM – Simak kunci jawaban Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 8 SMP halaman 155 kurikulum merdeka belajar dibawah ini.
Pada halaman 155 siswa diminta untuk menuliskan kesimpulan berdasarkan kisah Rasulullah Mencoret Tujuh Kata dalam Perjanjian Hudaibiyah. Berikut ini kisahnya:
Pada tahun 628 M, sekitar tahun 1400 pengikut Raslullah Saw. dari Madinah pergi ke Makah untuk melaksanakan Umroh. Namun kaum Quraisy tidak rela hal itu terjadi. Mereka menyiagakan pasukan yang cukup besar untuk menghadang rombongan Rasulullah di pintu masuk kota Makah. Rasulullah Saw yang tidak menginginkan terjadinya peperangan pun mengambil jalan perundingan. Akhirnya disepakatilah sebuah perundingan yang kemudian dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.
Perundingan itu berjalan alot. Banyak klausul yang merugikan kaum muslimin. Meskipun demikian Rasulullah Saw tetap memimpin perundingan dengan tenang. Beberapa usulan yang ditolak oleh perwakilan Quraisy di antaranya adalah tulisan bismillāhirrahmānirrahīm diganti dengan bismika Allāhumma. Perwakilan Quraisy juga menolak kalimat Muhammad Rasūlullah dan diganti dengan Muhammad bin Abdullah.
Kalau dihitung ada tujuh kata yang dihapus dalam peristiwa tersebut, yakni lima kata dalam kalimat bismillāhirrahmānirrahīm (bi, ism, allāh, ar-rahmān, ar-rahīm dan kalimat rasūlullah (rasūl dan Allāh). Rata-rata sahabat nabi merasa keberatan dan memprotes penghapusan itu. Tapi Nabi Muhammad Saw menerimanya. Bagi Rasulullah Saw tercapainya kesepakatan untuk menghindari peperangan adalah tujuan utama meskipun isi kesapakatan “mengurangi” kebesaran nama agama pada tataran simbolis.
Bukankah kisah ini hampir sama dengan kisah penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta? Wallahu a’lām
Jawaban:
Berdasarkan kisah Rasulullah Mencoret Tujuh Kata dalam Perjanjian Hudaibiyah, maka dapat disimpulkan: