SMKN Jateng menggunakan sistem sekolah boarding atau asrama, di mana para siswa yang berhak adalah yang berasal dari keluarga tidak mampu dari seluruh wilayah Jawa Tengah.
Bagi siswa tersebut, akan mendapatkan pendidikan gratis selama menjalani masa pendidikannya. Seluruh biaya dibebankan dari APBD Pemprov Jawa Tengah, yang antara lain mencakup asrama, biaya makan, pakaian seragam, alat tulis dan kelengkapannya dan beberapa biaya lain.
“SMKN Jateng dikhususkan bagi mereka yang berprestasi, namun terkendala biaya atau miskin. Ini adalah bentuk kebijakan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk meningkatkan akses layanan pendidikan,” ujar Ainur.
Nantinya, siswa yang masuk kategori bisa sekolah gratis ini akan menjalani serangkaian seleksi, mulai dari seleksi administrasi hingga kunjungan ke rumah siswa.
Dikutip dari laman smknjateng.sch.id, dalam proses pembelajaran agar menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter, SMKN Jateng di Semarang bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk membentuk Kelas Industri.
Diketahui bahwa banyak perusahaan dan dunia industry tertarik merekrut lulusan SMKN Jateng. Sebab, menurut Ainur, soft skill lulusannya cukup bagus.
Tak jarang banyak siswa yang masih aktif sudah direkrut oleh beberapa perusahaan besar, bahkan di antaranya ada yang masih menduduki kelas XI.
Demikian informasi sekolah gratis SMKN Jateng beserta syarat siswa yang bisa mendapatkan program dari Gubernur Jawa Tengah ini.***