Mendikbudristek Nadiem Makarim Resmi Hapus Tes Mata Pelajaran Masuk PTN Jalur SBMPTN, Ini Daftar Tes yang Baru

9 September 2022, 13:40 WIB
Nadiem Makarim resmi menghapus tes mata pelajaran masuk ke PTN jalur SBMPTN/Tangkaplayar YouTube/Kemendikbud /

SEPUTARLAMPUNG.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim resmi menghapus tes mata pelajaran masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur SBMPTN. Apa penggantinya?

Penghapusan tes mata pelajaran oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk masuk PTN dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ini mulai berlaku pada 2023 mendatang.

Mendibudristek Nadiem Makarim berharap dengan dihapusnya tes mata pejaran masuk PTN jalur SBMPTN 2023 dapat memberikan keadilan bagi semua peserta yang ingin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi negeri.

Baca Juga: Pencairan BSU 2022 Diundur Lagi? Ini Kata Kemnaker Soal Kapan BLT Rp600 Ribu Cair di BRI, BNI, BTN, Mandiri

“Karena seleksi nasional berdasarkan tes, di 2023 tidak ada lagi tes yang spesifik ke setiap mata pelajaran, kata Nadiem melalui siaran live dalam program Merdeka Belajar episode 22 yang ditayangkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (7/9/2022)

Adapun tiga jalur masuk PTN yang dirancang Nadiem adalah berdasarkan prestasi, tes skolastik, dan tes mandiri yang akan diselenggarakan masing-masing perguruan tinggi.

"Kali ini berbeda. Dalam seleksi ini, tidak ada lagi tes mata pelajaran, tetapi hanya tes skolastik yang mengukur empat hal," kata Nadiem.

Tes skolastik yang dimaksud ini akan menguji kemampuan kognitif, penalaran matematika, literasi Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, yang tentu berbeda dengan tes Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang selama ini dilakukan.

Baca Juga: Jadwal WSBK Prancis Mulai 10-11 September 2022, Ini Link Nonton Live Streaming World Superbike di Trans7

Untuk jalur prestasi hanya akan menyeleksi 50 persen nilai rata-rata rapor dan 50 persen sisanya diukur dari komponen minat dan bakat.

Lalu, untuk tes mandiri PTN dipastikan tak akan menguji tes mata pelajaran. Pemerintah akan mengatur agar seleksi mandiri dilakukan secara transparan dan ada beberapa hal lainnya yang akan dilakukan PTN sebelum dan sesudah seleksi mandiri.

Dalam penerapannya nanti, Nadiem mangatakan tidak ada pembedaan jurusan IPA dan IPS dalam seleksi masuk PTN dengan harapan siswa akan sadar jika semua mata pelajaran itu penting, dan mereka tetap bisa mengejar prestasi sesuai dengan minat dan bakatnya.

"Nantinya peserta didik diharapkan agar menyadari bahwa semua mata pelajaran adalah penting dan agar mereka membangun prestasi sesuai minat dan bakat," tutur Nadiem.

Selain itu, Nadiem mengatakan, jika tes ujian SBMPTN sebelumnya dapat membebani siswa karena harus belajar banyak mata pelajaran. Siswa tidak hanya disibukkan belajar di sekolah, tetapi juga mencari tempat bimbingan dengan biaya yang tidak murah.

Baca Juga: Waktu Tidur Siang yang Bagus Jam Berapa? Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar Berikut

Hal ini tidak hanya membebani siswa yang seharian harus belajar, tetapi juga dapat membebani orang tua yang harus mengeluarkan biaya bimbingan belajar di luar.

Selain itu, menurutnya, para guru yang memberikan siswanya banyak materi dan soal latihan, akan membuat penurunan kualitas pembelajaran.

"Ini dampaknya apa, kualitas pembelajaran yang mendalam itu turun di dalam sekolah-sekolah kita," katanya.

Dengan dihapuskannya metode tes ini, diharapkan para guru bisa lebih fokus ke pembelajaran yang berorientasi pada penalaran mendalam, bukan memaksa para siswa untuk menghafal.

Seleksi masuk PTN harusnya lebih inklusif dan adil, serta tidak diskriminatif pada peserta didik dari keluarga yang tidak mampu.

Oleh karena itu, Nadiem mengatakan bahwa menghapus tes mata pejaran ini adalah solusi paling tepat untuk meberikan kesempatan yang sama dan adil masuk PTN.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Youtube Kemdikbud RI

Tags

Terkini

Terpopuler