Adapun peringkat kedua ditempati DKI Jakarta dengan 6 emas, 5 perak, dan 8 perunggu, sedangkan peringkat ketiga menjadi milik Nusa Tenggara Barat dengan 6 emas, 4 perak, dan 3 perunggu.
Nanang mengaku bersyukur atas torehan tersebut, sebab, target awal yang dicanangkan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat hanya delapan medali emas.
Akan tetapi, setelah sprinter Tyas Murtiningsih mampu merebut medali emas di nomor 100 meter putri pada hari pertama perlombaan, Nanang optimis target tersebut dapat terlampaui.
“Sehingga saya berpikir di angka 10 (medali emas) Jawa Barat bisa ngambil, dan Alhamdulillah (bisa 11 emas),” katanya.
Lebih lanjut, Nanang mengatakan, usai PON XX Papua, tim atletik Jawa Barat akan langsung bergerak membenahi berbagai kekurangan, guna mempertahankan predikat sebagai juara umum atletik di PON XXI Aceh dan Sumatera Utara pada 2024 mendatang.
“Ini pekerjaan yang sangat sulit, dan tentunya kita jangan diam, mulai tahun ini juga kita harus bergerak untuk membenahi kekurangan, sehingga pada 2024 kita bisa mempertahankan juara umum di cabang olahraga atletik,” kata Nanang.
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya pernah tayang di Pikiran-rakyat.com dalam artikel dengan judul: "Jawa Barat Raih Juara Umum di PON Papua, Ridwan Kamil: Ini Bukti Jabar Bukan Jago Kandang" . *** (Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat.com)