Dituduh 'Membunuh', Dokter Pribadi Diego Maradona Ungkap Saat-saat Terakhir Bersama Sang Legenda

30 November 2020, 17:55 WIB
Teman dan keluarga membawa peti jenazah legenda sepakbola Diego Armando Maradona, di pemakaman di Buenos Aires, Argentina, Kamis 25 November 2020. /ANTARA/

SEPUTAR LAMPUNG - Kepergian sang legenda sepak bola Diego Maradona ternyata masih menyisakan masalah.

Ini terjadi usai ketiga ketiga anak Maradona melaporkan dokter pribadi ayahnya, Leopoldo Luque, dengan tuduhan telah melakukan "pembunuhan secara tidak sengaja".

Atas laporan tersebut, Leopoldo Luque diselidiki polisi beberapa hari setelah Maradona meninggal dunia.

Sekitar 30 polisi di Buenos Aires menggeledah rumah dan klinik pribadi milik Leopoldo Luque untuk memastikan kemungkinan adanya kelalaian dalam perawatan Maradona setelah operasi.

Baca Juga: Patahkan Argumen Habib Rizieq Soal Privasi Pasien, Kapolda Jawa Barat Paparkan Landasan Hukumnya

Sebagaimana diketahui, Maradona meninggal di usia ke-60 tahun karena serangan jantung di rumahnya saat ia dirawat pasca operasi otak pada awal November.

Maradona kemudian kembali ke rumahnya di Tigre untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut hingga akhirnya dinyatakan meninggal karena serangan jantung pada Rabu, 25 November 2020.

Maradona dimakamkan keesokan harinya di permakaman Jardin de Paz, pinggiran ibu kota Argentina.

Atas tuduhan yang ditujukan padanya, Leopoldo Luque menangis dalam sebuah wawancara usai kepolisian mencurigai dirinya melakukan pembunuhan tak disengaja kepada Diego Maradona.

"Saya sangat kaget ketika polisi mengetuk rumah saya, mencoba kooperatif sebisa mungkin," sebut Luque sebagaimana dikutip dari Mirror melalui Pikiran-rakyat.com pada Senin, 30 November 2020.

Baca Juga: TERBARU! Ini 11 Daftar Hari Libur dan Cuti Bersama Akhir Tahun yang Diputuskan Pemerintah

Sambil bercucuran air mata, Luque mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa Maradona.

"Saya tahu apa yang saya lakukan kepada Maradona. Saya mencoba lakukan yang terbaik sampai detik terakhir," tuturnya.

"Saya juga ikut bersedih karena Maradona merupakan teman saya, dan tak tertolong nyawanya," katanya menambahkan.

Luque mencurigai ada pihak yang sengaja ingin mengkambinghitamkan dirinya.

"Seseorang sedang mencari kambing hitam dari kejadian ini. Yang pasti, saya sudah melakukan yang terbaik untuk Maradona," katanya.

Luque juga sempat mengunggah foto dengan Maradona pada hari ketika sang pencipta Gol Tangan Tuhan meninggalkan rumah sakit pada 12 November, 8 hari setelah operasi untuk mengangkat gumpalan darah di otak Maradona.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler