Klaster Pesantren Meningkat, Sejumlah Ponpes di Garut Hentikan Aktivitas Tekan Penyebaran Covid-19

- 26 Oktober 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi Virus Corona/ PRMN
Ilustrasi Virus Corona/ PRMN /

SEPUTAR LAMPUNG - Pesantren menjadi salah satu tempat yang sangat dikhawatirkan akan menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Meski mayoritas aktivitas belajar banyak dilakukan secara daring, sejumlah pesantren ada yang buka dan melangsungkan kegiatan belajar mengajar.

Namun nampaknya, melihat sejumlah perkembangan penyebaran Covid-19 yang masih saja tinggi, sejumlah daerah meninjau kembali aktivitas kegiatan di pesantren seperti yang terjadi di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Tanaman Istimewa: Disebut dalam Al Quran, Bidara Kaya Manfaat untuk Kesehatan Hingga Menangkal Jin

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Garut memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas di sejumlah pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kian parahnya penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren seperti yang terjadi dalam kurun dua hari terakhir, sebagaimana diberitakan oleh Pikiran Rakyat dalam artikel "Kasus Covid-19 di Pesantren Akan Terus Bertambah, Sejumlah Ponpes di Garut Hentikan Aktivitas".

"Menyusul adanya sejumlah pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19, maka untuk saat ini aktivitas di pesantren yang terdapat kasus Covid-19 dihentikan sementara. Sedangkan untuk pesantren lainnya, saat ini aktivitas masih berjalan seperti biasanya," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, Minggu, 25 Oktober 2020.

Baca Juga: Naik Tipis, Harga Emas Antam di Butik Emas Logam Mulia, Senin 26 Oktober 2020

Untuk pesantren yang masih beraktivitas, Leli mengingatkan agar tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Hal ini dinilainya sangat penting mengingat suasana di pesantren yang rata-rata sudah seperti di lingkungan keluarga sehingga sering lupa menerapkan protokol kesehatan dan ini menjadi penyebab cepatnya penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren.

Terkait kemungkinan menghentikan aktivitas pesantren secara keseluruhan di Kabupaten Garut, menurut Leli hal itu bukan merupakan kewenangan pihaknya, akan tetapi kewenangan Gugus Tugas. Adapun kewenangan Dinas Kesehatan hanya sebatas mengeluarkan rekomendasi dan imbauan.

Dikatakan Leli, saat ini sejumlah pesantren di Kabupaten Garut telah menjadi klaster penyebaran Covid-19. Berdasarkan laporan pihak Gugus Tugas, terdapat ratusan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari lingkungan pesantren yang ada di Garut.

Baca Juga: Jadwal SCTV Hari Ini, Senin 26 Agustus 2020, Sinetron Anak Band Hadir Menemani Awal Pekan

Menurutnya, saat ini di Garut terdapat dua pesantren yang ditemukan banyak kasus Covid-19, yakni pesantren yang ada di wilayah Kecamatan Pangatikan dan Kecamatan Balubur Limbangan. Selain dua pesantren itu, terdapat pesantren lainnya yang ditemukan kasus positif Covid-19, meski dalam jumlah kecil.

"Pesantren yang terdapat kasus konfirmasi positif Covid dalam jumlah yang banyak yakni Pesantren Cipari Kecamatan Pangatikan dan Pesantren Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan. Selain dua pesantren itu, memang ada pesantren lainnya yang juga terdapat kasus terkonfirmasi positif, akan tetapi jumlahnya sedikit," katanya.

Masih menurut Leli, dari GTPP Covid-19 Kabupaten Garut diperoleh data jika hingga Sabtu, 24 Oktober 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Senin 26 Oktober 2020, Tayang di RCTI

Terakhir, dalam satu hari terdapat penambahan sebanyak 44 kasus baru yang juga berasal dari pesantren di Pangatikan.

Hingga hari Sabtu kemarin, tambahnya, total kasus terkonfirmasi postif Covid-19 di Garut telah mencapai 619 kasus. Dari jumlah tersebut, 114 orang menjalani isolasi mandiri, 194 orang diisolasi di rumah sakit, 296 orang sembuh, dan 15 orang meninggal.

"Saat ini Gugus Tugas masih terus melakukan penelusuran di lingkungan pesantren. Aktivitas di pesantren yang ditemukan adanya kasus terkonfirmasi Covid-19 dihentikan sementara waktu sampai penelusuran selesai dilakukan," ucap Leli.

Baca Juga: Jadwal RCTI Senin 26 Oktober 2020, Amanda Manopo dan Evan Sanders Hadir dalam Sinetron Ikatan Cinta

Ia menegaskan, saat ini para santri yang dinyatakan positif Covid-19 telah dibawa ke rumah sakit rujukan untuk diisolasi. Sedangkan mereka yang negatif tetap menjalani isolasi di pesantren.

Leli memperkirakan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan pesantren masih akan terus bertambah. Hal ini dikarenakan para santri di satu pesantren bisa mencapai ribuan dan mereka sering melakukan kontak erat sehingga kemungkinan terjadinya penyebaran akan lebih besar.

Sebagaimana diungkapkan Bupati Garut Rudy Gunawan sebelumnya, di wilayahnya telah terjadi outbreak luar biasa di mana dari 720 sampel yang diperiksa, hasilnya dinyatakan ada 110 yang terkonfirmasi positif Covid pada Jumat, 23 Oktober Kasus sebanyak itu muncul dari pesantren sehingga kemudian dinyatakan ada klaster penyebaran Covid di pesantren di Garut saat ini.***(Aep Hendy/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x