Fantastis! Utang Indonesia Capai Rp6 Ribu Triliun, Bayi Baru Lahir Sudah Berutang Rp20,5 Juta

- 22 Oktober 2020, 07:40 WIB
Ilustrasi Utang luar Negeri Indonesia (ULN).
Ilustrasi Utang luar Negeri Indonesia (ULN). /PRFM

SEPUTAR LAMPUNG - Indonesia masih terus berkutat dengan persoalan utang luar negeri yang tak kunjung selesai.

Jumlahnya bahkan terus naik. Laporan Bank Dunia International Debt Statistics 2021 menyebutkan utang luar negeri Indonesia saat ini tercatat lebih dari US$402 miliar atau sekitar Rp6,000 triliun.

Dengan jumlah utang yang sangat besar tersebut, Indonesia menempati urutan ke-6 tertinggi di antara negara-negara berpendapatan menengah dan rendah.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengupas lebih dalam terkait masalah utang di tanah air.

Baca Juga: Peminat BLT dan Bansos Membeludak, Ikut Antre Bersama Penerima BPUM di BRI Sejak Dini Hari

Menurutnya, berdasarkan pada posisi utang pemerintah, Indonesia sudah memisahkan tidak menggunakan utang swasta, jadi hanya utang pemerintah.

"Karena pemerintah bertanggung jawab pada warga negaranya, jadi per agustus 2020 itu, utang pemerintah kurang lebih Rp5.500 triliun, jumlah penduduk sekarang asumsinya adalah 272 juta penduduk, kemudian dibagi perkapita sehingga mendapatkan angka Rp20.5 juta rupiah," ucapnya sebagaimana diberitakan oleh PR Bekasi dalam artikel "Mengerikan! Ekonom Indef Sebut Bayi yang Baru Lahir di Indonesia Sudah Berutang Rp20,5 Juta".

Bhima menjelaskan bahwa orang yang ber-KTP Warga Negara Indonesia (WNI) itu sah otomatis menanggung Rp20.5 juta rupiah per kepala.

"Selama kita WNI, kita menanggung itu, dan bayi, kalo bayi lahir baru-baru ini, ia langsung punya utang sebesar itu, dibebankan oleh pemerintah, namanya warisan utang," ucapnya.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: PR BEKASI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x