SEPUTAR LAMPUNG - Minyak jelantah tergolong limba yang sering dibuang oleh rumah tangga.
Minyak ini merupakan minyak bekas pakai yang biasanya sudah berwarna gelap dan bertekstur lebih pekat. Aromanya juga sudah tidak sedap lagi.
Selama ini, ibu-ibu rumah tangga lebih sering membuangnya dengan alasan tidak memungkinkan lagi untuk dipakai baik karena alasan kesehatan maupun rasa.
Tak ayal, limbah minyak jelantah yang jumlahnya cukup banyak ini turut menambah problem masalah lingkungan.
Padahal, minyak jelantah masih bisa digunakan lagi untuk sejumlah keperluan, salah satunya menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, yakni biodiesel.
Baca Juga: Pegawai KPK 'Berguguran', yang Resign Terus Bertambah karena Alasan Kondisi Politik Hingga Kode Etik
Sebagaimana diberitakan oleh Portalsurabaya.pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel berjudul "Cara Tukar Minyak Jelantah dengan Emas di Pegadaian, Inovasi Bank Sampah Kekinian", PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Pegadaian (Persero) telah berkolaborasi dalam program Corporate Social Responsibility dalam mengelola sampah.
Program tersebut yang pada intinya Bank Sampah Pertamina yaitu mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel
Kemudian minyak jelantah, yang dikombinasikan dengan Bank Sampah Pegadaian mengusung program Memilah Sampah Menabung Emas.