Network
SEPUTAR LAMPUNG – Berita mengenai gempa kembali mewarnai tanah air.
Usai berita heboh dan viral mengenai gempa berdampak tsunami dengan ketinggian hingga 20 meter, kabar mengenai gempa kembali beredar.
Namun kali ini bukan berdasarkan hasil riset. Melainkan gempa yang benar-benar terjadi. Bahkan terjadi untuk kedua kalinya.
Sebagaimana diketahui, baru kemarin pagi mengguncang wilayah Kairatu, Maluku Tengah, kini gempa bumi kembali datang di waktu yang tidak terduga pada tengah malam jelang berganti hari atau dini hari.
Baca Juga: Diminta Menggantikan Kotak Kosong, Tukang Sapu di Rusia Ini Justru Kalahkan Petahana dalam Pilkada
Diberitakan oleh Portal Jember dalam artikel berjudul “Lagi, Gempa Bumi Kembali Terjadi Dini Hari di Indonesia Tengah, Dirasa Mulai Palu Hingga Donggala" yang bersumber dari laman Twitter, Instagram dan laman resmi BMKG, gempa bumi kali ini terjadi di wilayah Watutu Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
Waktu kejadiannya tepat hari ini, 30 September 2020 pada pukul 00.33 WIB dini hari atau jika di Donggala pukul 01.33 WIB dengan kekuatan gempa bumi mencapai 3,4 magnitude dengan kedalaman dangkal 8 km.
Pusat terjadinya gempa bumi berada di laut dekat dengan daratan utara dari Donggala dengan arah 9 km arah utara Watatu, Kabupaten Donggala. Jenis gempa yang terjadi yakni gempa bumi tektonik.
Baca Juga: Perlu Tahu! 6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Saat Berhubungan Suami Istri
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter daru akitifitas gempa yang termasuk gempa bumi dangkal, penyebabnya akibat aktifitas sesar lokal setempat (wilayah Donggala).
Berdasarkan hasil dari laporan masyarakat, daerah yang merasakan getaran dan guncangan gempa bumi berada di wilayah MMI II-III Palu dan Donggala.
Hasil dari pemodelan juga menunjukkan tidak ada aktivitas susulan dan tidak berpotensi tsunami seperti yang disampaikan oleh BMKG dalam laman Instagramnya @infobmkg.
Tetap tenang, hindari bangunan rusak akibat gempa dan reruntuhan, jangan terpengaruh isu yang tidak jelas dan tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Ikuti selau anjuran dan himbauan resmi hanya dari BMKG dan pemerintah setempat.***(Nurul Hidayati/Portal Jember)
