Network
SEPUTARLAMPUNG.COM - Pembangunan bendungan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digalakkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di mana untuk pembangunan bendungan sendiri, ada 61 bendungan yang ditarget rampung dan beroperasi hingga akhir kepemimpinan Jokowi.
Dari target pembangunan 61 bendungan tersebut, sudah lebih dari setengahnya telah diresmikan oleh Jokowi.
Sedang lainnya masih dalam proses pembangunan bahkan sudah ada yang dalam tahap pengisian air (impounding).
Baca Juga: Download PDF Buku PJOK Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum 2013 untuk Guru dan Siswa
Salah satu proyek pembangunan bendungan yang masih berjalan adalah Bendungan Bener yang terletak di Purworejo Jawa Tengah.
Bendungan Bener digadang-gadang akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia jika sudah diresmikan.
Kendati demikian, tahukah Anda bahwa Indonesia sudah memiliki bendungan tertinggi?
Di mana bendungan tertinggi di Indonesia ini sudah ada sejak zaman pemerintahan Presiden Soeharto atau sering disebut Pak Harto!
Selain itu, bendungan tertinggi di Indonesia yang sudah ada sejak zaman Pak Harto ini lokasinya juga sama-sama berada di Jawa Tengah.
Bahkan, bendungan tertinggi di Indonesia yang masih berfungsi sampai sekarang ini pada 2006 pernah dinobatkan sebagai bendungan dengan inti basah tertinggi di dunia!
Di manakah letak bendungan tertinggi di Indonesia yang ternyata sudah dibangun sejak zaman pemerintahan Pak Harto?
Bendungan tertinggi di Indonesia yang sudah ada sejak zaman pemerintahan Pak Harto tak lain adalah Waduk Wadaslintang.
Dilansir dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, Waduk Wadaslintang terletak di perbatasan antara Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo.
Tepatnya, Waduk Wadaslintang terletak di Sungai Bedegolan yang ada di Desa Sumberejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo.
Waduk yang berjarak sekitar 46 kilometer (km) dari pusat Kabupaten Wonosobo ini menampung air dari Sungai Medono dan sejumlah anak sungainya.
Dilansir dari sda.pu.go.id, tinggi puncak Waduk Wadaslintang mencapai 122 meter (m) dengan panjang 650 m dan lebar puncak 10 m.
Volume air yang masuk ke Waduk Wadaslintang adalah sekitar 8,2 juta meter kubik (m3), termasuk dengan bendungan pengelak.
Kapasitas tampungan maksimum Waduk Wadaslintang adalah 443 juta m3. Sedangkan kapasitas tampungan efektifnya mencapai 408 juta m3.
Waduk Wadaslintang mengirigasi lahan persawahan seluas 31.100 hektare (Ha).
Manfaat lainnya dari Waduk ini adalah dapat membangkitkan tenaga listrik sebesar 16 MW.
Di mana PLTA dari Waduk Wadaslintang sudah eksis sejak 1998.
Waduk Wadaslintang juga menyediakan kebutuhan air baku dan industri sebanyak 800 liter per detik. Selain itu, Waduk Wadaslintang juga berfungsi sebagai pengendali banjir.
Waduk Wadaslintang dibangun sejak 1982 dan jadi pada 1988.
Waduk Wadaslintang dibangun atas kolaborasi kontraktor Hydro Resource Coorporation Filipina dan PT Brantas Abipraya di ketinggian 191 mpdl (meter di atas permukaan laut).
Biaya pembangunan Waduk Wadaslintang saat itu mencapai US$87 juta atau jika dirupiahkan dengan kurs Rp15.000 mencapai sekitar Rp1,305 triliun.
Selain itu, biaya pembangunan Waduk Wadaslintang juga ditambah sebesar Rp205 juta.
Konstruksi bangunan Waduk Wadaslintang diperkirakan dapat bertahan hingga sekitar 200 tahun.
Jadi Destinasi Wisata
Waduk Wadaslintang juga menjadi destinasi wisata untuk Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo.
Di sini pengunjung bisa menikmati pemandangan Waduk Wadaslintang sambil naik perahu, memancing atau sekadar duduk di pinggirannya.
Baca Juga: Film Pulang Tak Harus Rumah Tayang Hari Ini 15 Januari 2024, Bisa Nonton di Mana? Cek di Sini
Waduk Wadaslintang juga dikenal sebagai bendungan dengan pemandangan alam yang indah.
Sebab, Waduk Wadaslintang berlatar belakang perbukitan Serayu Selatan.***
