Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Peran dr Wahidin Soedirohoesodo dan dr Soetomo

- 20 Mei 2023, 06:10 WIB
Dokter Wahidin Sudirohusodo dan dr Sutomo, pendiri organisasi Budi Utomo, cikal bakal Hari Kebangkitan Nasional.
Dokter Wahidin Sudirohusodo dan dr Sutomo, pendiri organisasi Budi Utomo, cikal bakal Hari Kebangkitan Nasional. /Perpusnas

Baca Juga: Segera Cek Daftar 11 Kampus Swasta Terbaik di Bali yang Raih Peringkat Dunia Versi UniRank 2023

Dokter Wahidin Soedirohoesodo berkeliling Jawa mencari dana untuk membiayai pelajar-pelajar yang pandai tapi miskin.

Ide ini menarik perhatian seorang mahasiswa STOVIA bernama Soetomo, yang pada akhirnya mendirikan organisasi modern pertama di Indonesa bernama Budi Utomo pada 20 Mei 1908.

Keduanya bersama-sama berusaha membangkitkan kesadaran masyarakat atas pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa tanpa perlu mempermasalahkan perbedaan agama dan suku.

Soetomo lah yang mengusulkan kepada Mas Wahidin agar Budi Utomo tidak hanya bergerak di bidang pendidikan saja, namun juga pertanian, peternakan, perniagaan, industri, hingga kesenian. Maka untuk mewujudkannya, perlu didirikan organisasi atau perkumpulan.

Baca Juga: Keren! 5 SMA Terbaik di Kabupaten Mojokerto Raih Peringkat Nasional Versi LTMPT, Ada Sekolah Pilihanmu?

Sebuah pertemuan besar pada tanggal 20 Mei 1908 pun disiapkan untuk merumuskan lahirnya organisasi yang lengkap dengan pengurus, peraturan dasar hingga rancangan kegiatannya.

Budi Utomo mencatat hal yang fenomenal yakni dengan memiliki anggota sekira 10 ribu orang dalam waktu satu tahun berdirinya.

Pendirian Budi Utomo pada 20 Mei 1908 itulah yang kemudian dicatat sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang kemudian diperingati setiap tahunnya. ***

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x