"Orang-orang ini berupaya untuk menarik perhatian dengan berbagai macam strategi, salah satunya live mandi lumpur di Tiktok itu," ujar Angga Prawadika Aji menuturkan pendapat, dalam rilisnya yang dikutip Seputarlampung.com dari Pikiran Rakyat.
"Tayangan eksploitasi kemiskinan ini sudah sering kali muncul dan penontonnya banyak. Konten yang ada di televisi, dibawa ke platform lain seperti Tiktok. Mau tidak mau, praktik eksploitasi kemiskinan semacam ini diakui bisa menarik perhatian orang banyak," ujarnya.***