Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan zona-zona tersebut disebut sebagai zona sistemik aktif gempa, baik gempa susulan ataupun gempa utama dan meliputi sebagian desa.
"Kami menyebut nama desa dan jangan disalah-artikan seluruh desa itu masuk zona ini, tidak sama sekali hanya sebagian dari desa itu, sebagian yang mana? silakan nanti dilihat pada peta batas desanya," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat malam, seperti dikutip dari laman Antara News.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh BMKG, sebanyak 10 desa berada di Kecamatan Cugenang dengan rincian Desa Ciputri, Desa Pasir Sarongge, Desa Galudra, Desa Nyalindung, Desa Sukamulya, Desa Sarampad, Desa Talaga, Desa Salakawung, Desa Cirumput, Desa Cibulakan.
Sedangkan, satu desa lainnya adalah Desa Ciherang yang secara administrasi masuk ke wilayah Kecamatan Pacet.
Adapun untuk jarak 11 desa tersebut dari zona pusat gempa susulan berkisar 500 meter sampai 6,51 kilometer.
Selain itu, untuk wilayah yang perlu dikosongkan akibat masuk zona seismik aktif gempa susulan sistem sesar Cimandiri lebih kurang 51,7 kilometer persegi.
Baca Juga: Belanda Sukses Bungkam Amerika 3-1, Belanda Jadi Tim Pertama yang Lolos ke Perempat Final
Mengapa demikian? Karena untuk mengantisipasi gempa bumi susulan dengan sumber gempa di Kabupaten Cianjur.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terus memberikan peringatan dini dan update informasi seputar perkembangan gempa bumi susulan di berbagai wilayah Indonesia.