Pertama, dia dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada 1966 tak lama setelah vonis hukuman mati dia terima. Kedua, dia dieksekusi di Lembang, Jawa Barat pada September 1967.
Hingga menjelang eksekusi, Letkol Untung masih percaya jika nyawanya bisa selamat. Hal itu karena dia merasa dekat dengan Soeharto.
Dia merasa kedekatan personal mereka mampu membatalkan putusan hukuman mati yang diterimanya.
Tapi, Untung harus gigit jari. Pasalnya, hingga dia diikat di tiang eksekusi, Soeharto tak kunjung menyelamatkan dirinya.
Untung pun pada akhirnya harus menyerahkan akhir hayatnya pada regu tembak. Sebelum para eksekutor menancapkan timah panas ke tubuhnya, Untung sempat berteriak dengan penuh percaya diri.
"Hidup Bung Karno!," teriaknya lantang dengan mata tertutup kain.
Itulah kisah akhir hidup dari Letkol Untung, si perwira penerima bintang sakti yang tak seberuntung namanya.***