"Ketika teknisi memasukkan otak ke rongga perut karena terdesak waktu, korban harus segera dibawa, sementara kalau sesuai rongga2 kan agak ribet tu njaitnya, takut malah ketinggalan pesawat. Maka tidak ada pelanggaran," tulisnya.
Demikianlah mengapa otak Brigadir J bisa berpindah ke dalam perut seperti hasil autopsi ulang yang dilakukan pihak kepolisian.***