Menjadi Sorotan Ketua DPR, Pemerintah Minta Masyarakat Tidak Perlu Panik Hadapi Hepatitis Akut

- 18 Mei 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi - Pemerintah minta masyarakat tidak panik menghadapi penyakit hepatitis akut.
Ilustrasi - Pemerintah minta masyarakat tidak panik menghadapi penyakit hepatitis akut. /Antara/Dedhez Anggara/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Menyikapi munculnya kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology), Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto meminta agar masyarakat tidak panik dan paranoid.

Protokol kesehatan (prokes) saat seperti menghadapi Covid-19 juga tetap harus dijalankan guna menghadapi penyakit ini. "Tidak perlu paranoid, tetap jaga prokes yang penting," ujar Agus.

Dirinya mengingatkan agar masyarakat tidak bertukar makanan-minuman dengan orang lain.

Baca Juga: Segera Cair untuk 7,72 Juta Siswa SD SMP SMA SMK: Maaf 3 Tipe Peserta Didik Ini Tidak Bisa Dapatkan Dana PIP

Ataupun jika hendak berbagi makanan maka dilakukan di awal. Hal itu juga penting untuk diterapkan pada anak-anak. "Berbaginya itu sejak awal, bukan saat makan terus berbagi," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti sejumlah hal yang menjadi perhatian khusus DPR, termasuk soal kasus hepatitis akut anak. Penyakit itu resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh World Health Organization (WHO) pada 15 April 2022.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.

Agus menuturkan pemerintah juga berkoordinasi dengan WHO terkait keberadaan penyakit tersebut dan telah menyiapkan 19 rumah sakit (RS) rujukan yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Sudah bisa dirujuk di 19 RS. Yang paling timur saya kira Makasar dan Manado. Yang di Papua belum ada sebagai rujukan sayangnya," sambungnya.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x