RESMI Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan 1443 H pada Hari Minggu 3 April 2022, Berikut Tata Cara Sholat Tarawih

- 1 April 2022, 20:19 WIB
Pemerintah tetapkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada 3 April 2022.
Pemerintah tetapkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada 3 April 2022. /Kemenag

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berdasarkan sidang isbat yang dilakukan hari ini, Jumat 1 April 2022, pemerintah akhirnya memutuskan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Minggu, 3 April 2022 M.

Penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah ini merupakan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam. Rapat sidang isbat itu dipimpin oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Secara mufakat 1 Ramadhan jatuh pada Ahad, 3 April 2022. Ini hasil sidang isbat yang disepakati bersama," ujar Mentri Agama Yaqut.

Baca Juga: Beasiswa ADik 2022 Dibuka Mulai Hari ini Sampai 1 Mei, Cek Syaratnya dan Manfaatnya di Sini

Kemenag menyatakan bahwa penetapan 1 Ramadhan ini dilakukan berdasarkan perhitungan hisab dan pemantauan hilal.

Setelah mengetahui penetapan awal Ramadhan 1443 H, tentunya sebagai seorang muslim akan melaksanakan salah satu ibadah pada malam hari yaitu Sholat tarawih.

Artinya besok atau sabtu, 2 April 2022 M setelah sholat isya, maka dilanjutkan dengan sholat tarawih.

Hukum sholat tarawih sendiri yaitu sunnah muakad yang artinya lebih mendekati wajib.

Apa saja yang dipersiapkan ketikahendak sholat tarawih?

1. Suci diri dan pakaian yang dikenakan

2. Hindari membawa gadget

3. Tidak menggunakan perhiasan berlebihan

4. Datang awal waktu di masjid dan membaca Al Quran

5. Usahakan jangan membawa anak, kalau pun membawa anak, usahakan jangan mengganggu jamaah yang lain

Dilansir seputarlampung,com dari kemenag.go.id berikut adalah tata cara sholat tarawih yang bisa dijadikan referensi bagi kaum muslimin selama Ramadhan:

Baca Juga: Resmi Ditetapkan! BLT Minyak Goreng Rp300ribu Cair April 2022 ke 20,5 Juta Penerima dan 2,5 Juta Pedagang

Niat Sholat Tarawih

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) ِللهِ تَعَالَى 

Ushallii Sunnatat-Tarowihi Rak’ataini Mustaqbilal Qiblati (Makmuman/Imaman) Lillaahi Ta’alaa.

Artinya : Saya (berniat) mengerjakan Sholat Sunnah Tarawih, dua raka’at dengan menghadap kiblat (makmum/imam), karena Allah Ta’ala.

Tata Cara Sholat Tarawih

1.Membaca niat salat tarawih yaitu 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى 

Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa an lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat salat tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala.

2. Membaca niat ketika takbiratul ihram

3. Mengucap takbir sambil takbiratul ihram

4. Membaca surah Al-Fatihah, lalu dilanjut dengan surah Al Quran

5. Rukuk

6. İktidal

7. Sujud pertama

8. Duduk di antara dua sujud

9. Sujud kedua

10. Duduk istirahat sebelum beranjak ke rakaat kedua

11. Bangkit dari duduk untuk mengerjakan rakaat kedua dengan urutan masih sama

12. Salam pada rakaat kedua

13. Di bagian akhir di tutup dengan beristigfar dan doa kamilin setelah salat tarawih

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru BUMN untuk S1 Semua Jurusan di Perumnas, Lengkap dengan Tata Cara Melamar

Sebagai tambahan informasi, pada setiap salam ketika salat tarawih hendaknya mengucap doa berikut:

اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيْم تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَاكَرِيْم

Allohumma innaka afuwwun kariim tukhibbul afwa fa'fuanni. 

Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku

Doa Setelah Sholat Tarawih atau sering disebut Doa Kamilin

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

Artinya, "Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara sholat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu,

yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga,

yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.

Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam." ***

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah