Inilah Isi Naskah Sumpah Pemuda Lengkap, Sejarah dan Ucapan Selamat pada 28 Oktober 2021

- 28 Oktober 2021, 06:45 WIB
Inilah Isi Naskah Sumpah Pemuda Lengkap, Sejarah dan Ucapan Selamat pada 28 Oktober 2021.*
Inilah Isi Naskah Sumpah Pemuda Lengkap, Sejarah dan Ucapan Selamat pada 28 Oktober 2021.* /Freepik.com/freepik

Jika menilik sejarah yang ada, sebelum 28 Oktober 1928, para pemuda masih terpecah dalam beberapa organisasi kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan lain-lain. Pada saat memperingati 5 tahun Jong Sumatranen Bond pada 1921, Mohammad Yamin menerbitkan sebuah buku kumpulan sajak yang berjudul Tanahair.

Baca Juga: Apa Manfaat dari Aneka Wujud Benda? Tuliskan dalam Bentuk Cerita, Jawaban Tema 3 Kelas 3 SD Halaman 111

Namun saat itu yang dimaksud Tanah Air oleh Yamin adalah Andalas, Sumatera. Belum termasuk Indonesia. Dalam masa enam tahun, tumbuh berbagai kesadaran baru di kalangan pemuda, karena musuh yang dihadapi mereka sama, yaitu Belanda.

Kesadaran itulah yang menyebabkan mereka berusaha menggalang persatuan dalam sebuah kesadaran baru. Pada 1926 diselenggarakan Kongres Indonesia Muda yang pertama (Kongres Pemuda I).

Bahkan pada tahun itu pun kesadaran itu belum cukup untuk melahirkan sebuah sumpah pemuda. Sumpah Pemuda baru lahir dua tahun kemudian.

Pada 1928 Moh. Yamin menerbitkan sebuah kumpulan sajak yang baru berjudul Indonesia, Tumpah Darahku dan itu menunjukkan perubahan kesadaran para pemuda.

Ketika Kongres Indonesia Muda kedua (Kongres Pemuda II) diselenggarakan pada 1928, bahasa Melayu sudah lama menjadi bahasa pergaulan yang dipakai secara luas di seluruh kepulauan Nusantara.

Baca Juga: Selamat Tinggal Ronald Koeman, Dipecat Barcelona usai Kalah dari Rayo

Pada saat itu bangsa Belanda menganjurkan agar bahasa Belanda menjadi bahasa resmi di seluruh Indonesia.

Namun, ada beberapa ahli Belanda yang menganggap bahasa Belanda itu begitu tinggi sehingga tidak pantas dipakai oleh kaum Indonesia.

Adanya perbedaan paham ini maka pemerintah kolonial Belanda tidak segera sampai pada kebijakan untuk menjadikan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi satu-satunya.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x