Kisah Perjuangan Penyandang Disabilitas Jalankan Bisnis Usaha Kedai Kopi

- 3 Desember 2020, 14:00 WIB
Kementerian Sosial RI mengajak masyarakat, pemerintah maupun perusahaan untuk memberikan peluang kepada penyandang disabilitas untuk berkarya, salah satunya dalam dunia kerja dan wirausaha.
Kementerian Sosial RI mengajak masyarakat, pemerintah maupun perusahaan untuk memberikan peluang kepada penyandang disabilitas untuk berkarya, salah satunya dalam dunia kerja dan wirausaha. /Kemensos

SEPUTAR LAMPUNG – Rendi Agustra dan Saldi Rahman adalah dua di antara penyandang disabilitas fisik yang tengah berjuang dalam menjalankan bisnis usaha.

Rendi dan Saldi kini tengah menekuni usaha Kopi Kito Rato. Keduanya merupakan alumni Balai Besar “Cibinong” Bogor.

Rendi dan Saldi bercerita,  bahwasannya mereka terinsiprasi membuat usaha kopi karena kopi sudah menjangkau semua kalangan dan masih sedikit penyandang disabilitas yang membuka usaha kopi.

Baca Juga: Legenda AC Milan Ricardo Kaka Kenang 13 Tahun Lalu Raih Bola Emas: Indahnya 2 Desember 2007

“Selama pandemi, kita kena dampaknya. Tapi kita coba bertahan dengan berinovasi. Salah satunya dengan tetap berjualan dan mengemas kopi ke dalam botol berukuran 1 liter, 0.5 liter dan 0.25 liter,” terang Saldi dikutip dari laman Kemensos.

Selain itu, Rendi juga menjelaskan bahwa inovasi kita bukan dengan konsep kedai kopi, tetapi menggunakan mobil untuk berjualan kopi.

“Kita sebut mobil VW Inklusif Merah Putih. Filosofinya yaitu mobil dengan warna merah putih dan usaha kopi ini yang resmi berdiri saat hari kemerdekaan,” jelasnya.

Saldi mengungkapkan bahwa tantangan tersulit hingga mencapai titik saat ini adalah tantangan kesiapan diri, bagaimana menerima status sebagai penyandang disabilitas.

Baca Juga: 19 Tahun Perang, Pemerintah Afghanistan dan Taliban Kini Siap Berdamai

Rendi juga menyatakan bahwa tantangan ada, namun bagaimana kita menyikapi. “Harus semangat, kuat dan kreatif agar kita menjadi setara,” tandasnya.

Kisah inspirasi perjuangan tak hanya datang dari Saldi dan Rendi. Agus Triana juga memiliki cerita perjuangan yang luar biasa sebagai penyandang disabilitas.

Dia merupakan penyandang disabilitas intelektual yang bekerja di perusahaan PT. SUAI Subang dan Herdian, HRD PT. SUAI Subang. Agus mendapat lingkungan kerja yang baik.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Tema Ancaman Bagi Orang yang Tidak Bersyukur

Kisah Saldi, Rendi, dan Agus bisa menjadi contoh perjuangan yang tak patah semangat dalam meraih impian.

Masih banyak kesempatan dunia usaha dan lapangan pekerjaan yang siap menempatkan penyandang disabilitas.

Berikut Seputar Lampung rangkum beberapa jenis usaha yang bisa dijalankan para penyandang disabilitas.

Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Lebih Peduli dan Peka

1.    Jasa Tukang Pijat. Tentu ini bukan hal yang aneh didengar. Sudah sangat umum diketahui, ada banyak disabilitas tuna netra mengambil profesi ini. Bahkan bisa ditemui praktiknya di daerah perkotaan.

2.    Bisnis Kerajinan Handmade. Ini menjadi ide usaha yang bisa digeluti, dari kerajinan tangan seperti pembuatan keset, kain perca, anyaman bambu, manik main, aksesoris kerang dan sebagainya dengan modal sederhana bahkan dari bahan sampah daur ulang.

3.    Atlit Disabilitas. Bagi para disabilitas yang menekuni bidang olahraga tentu bisa menjadikan profesi ini lebih berkembang dengan dukungan semua elemen untuk menjadi atlit. Adanya Asian Paragames adalah bukti penyandang disabilitas bisa menjadi atlit.

4.    Budidaya Tanaman Hias. Bisnis tanaman hias bisa menjadi salah satu ide yang bisa digeluti penyandang disabilitas. Apalagi di tengah pandemi ini, tanaman hias sedang banyak diburu pengkolektornya. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x