Erick Thohir Minta Masyarakat Mampu Bayar Sendiri, Begini Cara Dapatkan Vaksin Covid-19 Berbayar

- 26 November 2020, 06:35 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/

SEPUTAR LAMPUNG - Vaksin Covid-19 direncanakan akan segera beredar di Indonesia. Karena itulah, sejumlah sosialisasi dan informasi semakin gencar dilakukan agar masyarakat semakin siap dan kooperatif.

Mengingat jumlah penduduk Indonesia sangat besar sedang ketersediaan vaksin masih terbatas, maka ada prioritas mengenai siapa yang akan lebih dulu mendapat vaksin virus corona.

Terkait dengan berbagai keterbatasan ini termasuk keterbatasan anggaran pemerintah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk membayar sendiri vaksin COVID-19.

Baca Juga: Legenda Argentina Diego Maradona Meninggal Dunia

"Karena jumlah penduduk Indonesia besar, kelompok masyarakat yang punya kemampuan lebih sudah seyogyanya membantu pemerintah juga dengan bayar vaksin sendiri," kata Erick dalam Webinar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) "Persiapan Infrastruktur Data Vaksinasi Covid-19, sebagaimana dikutip dari ANTARA pada Kamis, 26 November 2020.

Dengan adanya partisipasi dari kalangan mampu ini, diharapkan upaya penanggulangi pandemi Covid-19 akan berjalan lebih optimal.

Sebagaimana diketahui, pemerintah akan mengeluarkan dua tipe vaksin, yakni yang merupakan bantuan pemerintah dan program vaksin mandiri.

Program vaksinasi bantuan pemerintah akan diberikan salah satunya bagi tenaga kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan sesuai data BPJS Ketenagakerjaan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Adapun program vaksin mandiri diperuntukkan bagi masyarakat yang memang mampu.

Baca Juga: Di Atas Angin, Yusril Ihza Mahendra Patahkan Semangat PSI untuk Memakzulkan Anies Baswedan

Dalam realisasinya, pemerintah menunjuk PT Bio Farma (Persero) sebagai pihak yang mendistribusikan vaksin corona mandiri atau berbayar ke masyarakat.

Menurut Chief Digital Healthcare Office Bio Farma, Soleh Ayubi, ada tiga saluran untuk mendapatkan vaksin mulai dari aplikasi, situs web, hingga datang langsung (walk in).

Adapun untuk alokasi setiap saluran, disesuaikan dengan karakteristik daerah. Hal ini bertujuan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

"Untuk daerah-daerah yang teknologinya sangat masif, kami berharap sebagian besar orang pakai app in dan web in. Kalau di daerah yang belum maju, kami pakai walk in," ujar Soleh dalam sebuah webinar, sebagaimana dikutip dari PMJNews pada Kamis, 26 November 2020.

Soleh menjelaskan, proses untuk mendapatkan vaksin Covid-19 terdiri dari beberapa tahap.

Tahap pertama, WNI maupun warga negara asing (WNA) berusia 18 hingga 59 tahun perlu mendaftar untuk memesan lebih awal (preorder) vaksin tersebut.

Baca Juga: Bukit Neba Tanggamus, Wisata Bunga dan Konservasi Tanaman Anggrek Spesies di Lampung

Dalam proses pendaftaran, perusahaan akan meminta Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP). Bagi pendaftar melalui aplikasi dapat memindai langsung kartu identitasnya.

Dalam tahap ini, perusahaan akan melakukan penyaringan awal untuk melihat apakah pemesan memenuhi kriteria.

"Harapannya, dengan proses ini kami akan mendapatkan data yang sangat valid dan bagus," ucapnya.

Apabila memenuhi kriteria, pemesan akan diminta untuk melakukan pembayaran dan melakukan reservasi. Setelah membayar, pemesan tinggal menunggu notifikasi pengingat terkait pilihan tempat dan waktu vaksinasi.

"Begitu kita tahu orang ini eligible, dua jam sebelum proses penyuntikan, kami akan kirimkan notifikasi," tukasnya.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x