Mimpi Jadi Presiden, Ini Dua Hal Besar yang Akan Ahok Lakukan: Ada 'Angin Surga' untuk TNI dan Polri

19 Oktober 2020, 15:25 WIB
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. /Instagram.com/@basukkibtp

SEPUTAR LAMPUNG - Sikap yang keras dengan nada bicara yang blak-blakan dianggap oleh sebagian orang adalah cerminan sosok pemimpin yang diperlukan oleh bangsa ini untuk menjadi lebih baik.

Dua orang tokoh yang memiliki karakteristik seperti ini adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Untuk Ahok, ternyata ia memiliki mimpi besar untuk menjadi pemimpin di negeri ini alias menjadi presiden.

Baca Juga: Ambyar! Menkeu Sri Mulyani Tolak Usulan Hapus Pajak Mobil Baru 0 Persen

Hal itu ia beberkan dalam tauangan video YouTube milik akun Butet Kertaradjasa dengan tajuk 'BUTET SRAWUNG - KALAU AHOK JADI PRESIDEN, APA YANG DILAKUKAN?', dikutip Senin 19 Oktober 2020 sebagaimana diberitakan oleh Galamedia.com dalam artikel "Berandai-andai Jadi Presiden RI, Ahok Bakal Melakukan Dua Langkah Ini".

Ahok mengatakan akan ada beberapa hal yang dilakukannya kalau dirinya menjadi seorang presiden.

Pertama, membuka amnesti bagi para pengemplang pajak hingga pelaku korupsi. Hal itu menurutnya perlu dilakukan agar masyarakat dapat memilih mana pejabat yang baik dan korup.

"Langsung ada pemutihan dosa-dosa lama. Supaya rezim ke rezim itu terus menjadikan ini semacam ATM. Siapa yang enggak pernah buat salah, kalau pilkada di Indonesia, siapapun yang ikut harus bisa membuktikan secara terbalik hartanya," ucapnya seperti dikutip dari video tersebut.

Baca Juga: Update 19 Oktober 2020: Ini Daftar 10 Negara dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Dunia

Ia menyatakan, pemutihan itu merupakan bentuk rekonsiliasi agar kedepannya politisi, pejabat maupun pengusaha yang ada di lingkungan buruk dapat tetap mencalonkan diri untuk menjadi kepala daerah atau wakil rakyat di parlemen.

Soalnya seorang anak koruptor belum tentu akan bersifat seperti orang tuanya ketika menjabat.

Demikian pula dengan para pengusaha dan orang-orang kaya yang duduk di pemerintahan dan tak transparan dengan harta kekayaannya.

"Kalau kamu mengatakan harta orang tua saya, saya turut ya tidak apa-apa. Minimal rakyat tahu, kenapa kamu punya harta sekian puluhan ratusan miliar. Kamu tinggal declare, ini warisan dari ayah saya mantan pejabat ini, rakyat yang putuskan," tuturnya.

Ahok berpandangan dengan kekuasaan yang besar, tak sulit bagi seorang presiden untuk membuat semua kekayaan para pejabat negara serta politisi menjadi lebih transparan.

Bongkar asal-usul harta kekayaan serta proses pengampunan setelahnya juga tak dimaksudkan agar kedepan perilaku serupa tak lagi diulangi.

Baca Juga: Meski Cantik, 5 Tanaman Hias Ini Ternyata Beracun! Jauhkan Segera dari Jangkauan Anak-anak

"Kalau jadi presiden tuh gampang, kita tinggal proses supaya rakyat tahu siapa yang perbuat dari mana harta dia seperti itu. Setelah itu sebagai kepala negara berhak memberikan pengampunan, itu rekonsiliasi bangsa. Rekonsiliasi bukan berarti menutupi kejahatan. Tapi kejahatan apapun harus tercatat sehingga rakyat generasi kita berikutnya akan belajar," ucapnya.

Langkah selanjutnya, Ahok menyebutkan, yakni memperbaiki gaji para pejabat negara. Asalkan, tutur Ahok, mereka diberikan key performance indeks dan dapat menjalankannya dengan baik.

Misalnya masyarakat harus punya jaminan pendidikan, kesehatan hingga perumahan dan pengusaha kecil dan menengah bisa naik kelas jadi pengusaha besar.

"Aparat semua naikkan gajinya, prajurit TNI, Polri kita bisa langsung subsidi langsung ke orang. Caranya bagaimana Anda kalau pergi operasi, pulang dapat diskon 10 persen, bagi yang dua kali perang diskon 20 persen," tandasnya.***(Dicky Aditya/Galamedia)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler