Sempat Jadi Stasiun Teramai di Jawa Timur dan Sudah Ada sejak Zaman Belanda, Kini Jadi Pasar Sepeda Ontel!

19 Januari 2024, 12:00 WIB
Stasiun peninggalan Belanda yang kini jadi pasar sepeda ontel. /YouTube ammarwibisino/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Indonesia memiliki banyak bangunan bersejarah di mana di antaranya merupakan peninggalan zaman penjajahan Hindia Belanda.

Salah satu bangunan peninggalan zaman kolonial yang ada di Indonesia adalah stasiun.

Stasiun-stasiun peninggalan Belanda ada yang masih beroperasi seperti Stasiun Solo Balapan dan ada juga yang sudah tidak beroperasi.

Stasiun yang satu ini merupakan stasiun peninggalan Belanda yang masih beroperasi hingga 38 tahun yang lalu.

Baca Juga: Bolehkan Puasa Rajab Digabung dengan Bayar Hutang Ramadhan? Ini Kata Ustadz Abdul Somad

Sayangnya, stasiun yang dibuka pada 1913 ini sudah berhenti beroperasi sejak 1986.

Di manakah letak stasiun yang terhenti operasinya pada 38 tahun lalu?

Stasiun peninggalan Belanda yang sempat menjadi salah satu stasiun teramai di Jawa Timur ini adalah Stasiun Balung.

Stasiun Balung terletak di Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Baca Juga: PERTAMA di Asia! Pabrik Bernilai 2,3 Juta Euro di NTB Bisa Ubah Sampah Plastik Jadi Bata! Sudah Beroperasi?

Pada masa jayanya, Stasiun Balung mampu mengangkut dan mengantarkan ratusan ribu penumpang setiap tahunnya.

Stasiun Balung diresmikan pada 3 Mei 1913 dan menjadi penghubung antara Stasiun Rambipuji-Balung dan Puger-Ambulu.

Dalam catatan yang dibuat oleh Lekkerkerker pada 1938, awalnya jalur kereta api ke Stasiun Balung menggunakan lebar kereta api 600 mm.

Namun, volume angkutan semakin banyak akhirnya Perusahaan Kereta Api Negara saat itu memutuskan untuk mengubah jalur kereta api menjadi 1.067 mm pada 1 November 1929 dan lintas menuju Puger dicabut.

Sebagai stasiun yang sibuk, Stasiun Balung dilintasi trem penumpang hingga angkutan pasir dari Ambulu.

Jalur lintas ke Stasiun Balung sempat di tutup pada 1945, namun kembali dihidupkan dengan skema terbatas sampai jalur kereta api 600 mm di Indonesia berhenti beroperasi pada 1972.

Jalur kereta api dan Stasiun Balung kemudian di nonaktifkan total pada 1986.

Baca Juga: Pendaftaran SNBP Dibuka Mulai 14-28 Februari 2024, Intip Daya Tampung Setiap Prodi di UGM, Lengkap!

Alasannya adalah karena stasiun kereta api ini kalah bersaing dengan pengguna mobil pribadi dan angkutan umum.

Berhenti beroperasi puluhan tahun, bangunan Stasiun Balung dimanfaatkan menjadi pasar sepeda ontel yang disebut sebagai Persatuan Dagang Sepeda Balung (PDSB).

Jejak rel kereta api 600 mm masih ada di dalam bangunan sebagai penanda bahwa dulu Stasiun Balung sempat berjaya.***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: KAI berbagai sumber YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler